Peneliti Ungkap Titik Kumpulan Emas di Satu Lokasi

GLOBAL303 Dilihat

GLOBAL, SINKAP.info – Dari seluruh jumlah emas di Bumi, ternyata 99% terkumpul di satu lokasi. Menurut para peneliti, Bumi sebetulnya memiliki kandungan emas yang melimpah. Bahkan, saking banyaknya semua emas di Bumi bisa digunakan untuk melapisi seluruh planet dengan ketebalan 50 cm.

Namun, sebagian besar dari kandungan emas di Bumi terkumpul di satu lokasi yang sulit dijangkau.

Mengutip IFL Science, Bernard Wood dari Macquarie University memperkirakan 99% dari seluruh emas di Bumi terkubur di intinya sehingga tidak bisa dijangkau oleh manusia.

Penelitian oleh Wood dan rekannya berhasil menghitung jumlah emas yang terkubur di inti Bumi, yang sebagian besarnya terdiri dari besi dan nikel.

Dalam makalah yang diterbitkan pada 2006, Wood menggunakan asteroid sebagai sumber inspirasi. Menurutnya, sebagian asteroid punya komposisi serupa dengan Bumi karena melalui proses pembentukan yang serupa.

Para peneliti mengukur komposisi chondrite berkarbon di meteorit yang berasal dari asteroid yang serupa dengan Bumi. Komposisi meteorit tersebut kemudian dijadikan acuan untuk mengukur komposisi material di Bumi.

Wood dan tim menemukan bahwa elemen yang tidak larut dalam besi cair tidak akan ada di inti Bumi. Oleh karena itu, ada elemen yang sama melimpah di kerak Bumi dibanding dengan inti Bumi.

Komposisi elemen di kerak Bumi dan di meteorit yang diteliti Wood, ternyata serupa. Dengan asumsi inti Bumi juga punya komposisi serupa, Wood menghitung jumlah elemen yang bisa larut oleh besi.

Hasilnya, Wood bisa memperkirakan kandungan emas di Bumi.

“Apa yang bisa kami simpulkan adalah 99 persen dari kandungan emas Bumi ada di intinya,” kata Wood.

Logika yang digunakan Wood adalah alasan NASA mengirim misi antariksa ke asteroid Psyche. Misi mencari elemen langka ke luar angkasa, jauh lebih murah daripada mengebor ke inti bumi.

Permasalahannya, jika benar misi ke Psyche berhasil menemukan emas yang melimpah dan membawanya ke Bumi. Harga emas di Bumi bakal ambles.

SINKAP.info | Sumber: CNBC Indonesia