Pemkab Meranti dan Tanoto Foundation Gelar Lokakarya Penurunan Stunting

SELATPANJANG, SINKAP.infoPemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti, Riau didukung PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) melalui kerjasama kemitraan Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta melaksanakan Lokakarya Konsultasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku untuk Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Bupati Kepulauan Meranti yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Randolph Hutauruk, Selasa (04/04) di Hotel Grand Indobaru Selatpanjang. Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan, Muhammad Fahri, Kabid IKP Diskominfotik Kepulauan Meranti, Dody Hamdani, tim penulis dan non penulis serta sejumlah pejabat terkait lainnya.

Hadir juga Health Program Officer PT. RAPP, Risna Uli Aruan, Team Leader Program Yayasan Cipta, Lora Egaratri dan Kartini, S.Sos, M.Si selaku narasumber dari kabupaten yang merupakan Kabid PPM Bappedalitbang Kepulauan Meranti, serta narasumber provinsi yakni Tuty Rahmawaty dari Bappedalitbang Provinsi Riau.

Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan, Randolf Willy Hutawuruk, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya lokakarya strategi komunikasi perubahan perilaku dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2023.

“Tidak jemu-jemunya kita berkumpul untuk mengupayakan solusi terbaik dalam pencegahan, penanganan dan penurunan angka stunting. Mudahan-mudahan kegiatan ini mampu menguatkan komitmen seluruh pihak yang hadir dalam menanggulangi permasalahan secara bersama-sama serta dalam merealisasikan program yang telah dirancang,” ucapnya.

Randolf juga menyampaikan terimakasih kepada pihak PT RAPP dan Yayasan Cipta karena terus mendukung pemerintah daerah di dalam penurunan angka stunting di kabupaten termuda di Riau.

“Semoga melalui lokakarya ini kita menemukan strategi dalam mengurangi angka stunting yang ada di daerah kita ini. sebagaimana kita ketahui masalah stunting di kabupaten Meranti perlu mendapat perhatian, karena hal ini diperburuk oleh situasi pandemi yang menyebabkan masyarakat ragu mendatangi posyandu hingga mempengaruhi perkembangan anak,” ungkapnya.

Dibeberkan Randolf, adapun faktor penting dan wajib diperhatikan agar upaya penurunan stunting tepat sasaran adalah perbaikan data stunting, untuk monitoring dan evaluasi hendaknya dilakukan dengan memperhatikan aktivitas dan akurasi data.

“Melalui pelaksanaan lokakarya ini saya harap masing-masing stakeholder mengambil perannya masing-masing untuk bekerjasama dan memformulasikan kebijakan yang tepat mengatasi permasalahan yang ada,” harapnya.

Sementara, Team Leader Program Yayasan Cipta, Lora Egaratri menyampaikan kegiatan dapat terselenggara berkat kerjasama dan kolaborasi yang baik dari berbagai pihak. Ia juga mengapresiasi kepada tim teknis kabupaten yakni tim teknis untuk penyusunan draft strategi komunikasi dan juga perbup atas dedikasinya yang tinggi dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Saya juga mengucapkan terima kasih atas sambutan yang baik selama ini, penerimaan pendampingan kami dan juga kolaborasi yang baik selama ini,” ucap Lora seraya menyebutkan jika kehadirannya tidak sendiri melainkan ditemani rekan Cipta Nisak dan District Officer, Erwin Adrian.

Diungkapkan Lora, sebagaimana diketahui bersama bahwa program pendampingan dari Yayasan Cipta sebagai mitra pelaksana PT. RAPP dan juga kerjasama dengan Tanoto Foundation pihaknya sudah melakukan pendampingan untuk penyusunan stracom ini sejak bulan November 2022 lalu.

“Di November kita telah mengadakan lokakarya perumusan kebijakan dan stracom di Kabupaten Meranti. Nah, sebagai tindak lanjut dari kegiatan lokakarya perumusan tersebut pencipta bersama dengan pemerintah kabupaten yang diwakili oleh tim penulis untuk stracom ini juga telah melakukan dua kali kegiatan ini lokakarya untuk pembahasan capaian rumusan draft yang telah disusun sejak November kemarin,” ungkapnya.

Dijelaskannya, sebagai rangkaian akhir dari kegiatan pendampingan penyusunan strategi komunikasi perubahan perilaku ini maka kemudian dilakukanlah lokakarya konsultasi ini, harapannya dalam lokakarya konsultasi ini nantinya tim penulis bisa menyampaikan, memaparkan apa yang sudah disusun selama ini untuk nanti yang mendapatkan masukan dari peserta yang tentunya lebih banyak mengetahui situasi dan konteks di Kepulauan Meranti seperti apa sehingga harapannya draft dokumen strategi komunikasi kedua perilaku ini bisa benar-benar sesuai konteks di Kepulauan Meranti.

“Selain di Kabupaten Kepulauan Meranti kami juga mendampingi tiga kabupaten lainnya yaitu Kampar, Pelalawan dan juga Siak yang saat ini juga sedang berusaha untuk finalisasi draf stracom dan juga perbup sebagai payung hukum dari dokumen stracom ini,” jelasnya.

Dia juga berharap, melalui lokakarya ini nantinya, masukan dan pendapat para peserta yang hadir bisa memperkaya dan menyempurnakan draft yang sudah disusun dengan kerja keras dan dedikasi tinggi oleh tim penulis untuk nantinya siap untuk disahkan dan diimplementasikan.

“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi kita semua tentunya dapat berkontribusi dalam upaya memerangi stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti,” harapnya.

Sumber: goriau

SINKAP.info | Advertorial