YOGYAKARTA, SINKAP.Info – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DISKOP UKM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui balai layanan bisnis UMKM meningkatkan literasi keuangan bagi tenant untuk UMKM sub-sektor kerajinan dan fesyen di Teras Malioboro 1.
Dengan judul “Pendampingan akses permodalan dan literasi keuangan bagi tenant”, pendampingan literasi keuangan tersebut juga turut bertujuan untuk merubah mindset dan mengelola keuangan usaha yang lebih baik.
Selama 3 hari penyelenggaraan pendampingan akses permodalan dan literasi keuangan bagi tenant di Teras Malioboro 1, Balai Layanan Bisnis UMKM menghadirkan sejumlah professional di bidang tata kelola bisnis dan perbankan.
Adapun pelaksanaan pendampingan usaha tersebut, dilaksanakan pada November sampai Desember 2022 yang kegiatan berlanjutan dan telah diikuti 60 UMKM sub-sektor kerajinan dan fesyen Teras Malioboro 1, yang terbagi dalam 2 angkatan.
Dalam pelatihan, diawali dengan pemaparan materi oleh para professional dibidang wirausaha berkaitan mengubah mindset berbisnis. Dilanjutkan disesi berikutnya oleh BPD DIY untuk memberikan sejumlah pemaparan program berkaitan akses permodalan.
BPD DIY juga berupaya meningkatkan literasi keuangan digital bagi tenant di Teras Malioboro 1. Salah satunya, selama ini memfasilitasi lewat pembuatan rekening yang terintegrasi langsung dengan QRIS.
Terkait pelaksanaan pelatihan tersebut, Kepala Dinas Koperasi UKM DIY Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A menyampikan bahwa latar belakang dilaksanakan pelatihan ini adalah dibutuhkannya pemahaman untuk mengelola keuangan yang optimal.
“Dalam mengikuti kegiatan pelatihan, komitmen tenant merupakan hal yang paling penting karena selama tiga hari tenant harus meninggalkan dagangannya untuk mencari ilmu agar dapat mewujudkan UMKM Naik Kelas,” ujar Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A.
Sementara, Kepala Balai Layanan Bisnis UMKM selaku pengelola Teras Malioboro 1 Hellen Phornica, S.TP., M.Si menjelaskan bahwa penyampaian kombinasi teori dan pendampingan langsung memang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan kegiatan ini.
“Harapannya tidak berhenti begitu saja, setelah pelatihan perubahan dari para tenant sangat ditunggu. Mengelola keuangan menjadi lebih baik, agar usaha terus tumbuh dan berkembang,” pungkas Hellen Phornica, S.TP., M.Si.
Salah satu peserta pelatihan Wahyu Arif Wibowo (43thn) tenant yang berjualan topi dan tas di Gedung A Lantai 2 Teras Malioboro 1 juga menceritakan bahwa pendampingan literasi keuangan bagi tenant ini sangat bermanfaat.
Apa yang disampaikan sangat mengedukasi para UMKM sub-sektor kerajinan dan fesyen Teras Malioboro 1 agar bisa mengoptimalkan omset jualan untuk mengembangkan usaha. Dia juga berharap, setelah pelatihan ini teman-teman sesama tenant kerajinan dan fesyen Teras Malioboro 1 mau membiasakan diri, membuat catatan keuangan dasar.
Diakhir kegiatan pelatihan Pengembangan Usaha untuk Kuliner di Teras Malioboro 1 ini, Kepala Balai Layanan Bisnis UMKM Hellen Phornica, S.TP., M.Si mengingatkan kembali bahwa output literasi keuangan ini adalah laporan keuangan, maka dibutuhkan komitmen untuk tertib mencatat hasil jualan secara konsisten.