Pemcam Pulau Merbau Datangkan Tim Penelitian dari Akademisi UIR

MERANTI, Sinkap.infoPemerintah kecamatan Pulau Merbau mengadakan kerjasama bersama Tim penelitian dari Universitas Islam Riau (UIR) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kajian potensi yang ada disetiap desa. Kunjungan tim penelitian dari akademisi UIR Pekanbaru dilakukan di 11 Desa selama dua hari.

Didampingi Kepala Desa, Direktur Bumdes se kecamatan Pulau Merbau, Pendamping Pertanian Lapangan (PPL), Pendamping Desa, dan DPMD. Penilitan ini langsung dipimpin ketua Tim kegiatan penelitian Dr. Ir. Agusnimar. Msc, beserta akademisi Azmansyah. SE. M.Ec, Herianto. SE, MSi. Eddy Elfiano. ST, M.Eng, dan Suryadi, SE. MSi.

Agenda penelitian pada Sabtu, (08/08) kunjungan pertama dilaksanakan di desa Baran melintang yang memiliki potensi perikanan tambak udang dan ikan, berlanjut di desa Pangkalan balai dengan potensi masyarakat yang mengolah terasi, desa renak dungun potensi perkebunan pisang, desa Pulau merbau potensi masyarakat nelayan, dan desa Tanjung bunga pengolahan ikan asin dan udang kering.

Hari ke dua Tim Penelitian melanjutkan ke Desa Centai potensi sagu dan pengolahan arang, desa Batang meranti potensi petani sawah, desa Semukut perkebunan karet, desa Padang kamal petani nanas dan cabe, dan terakhir desa ketapang dengan potensi mayoritas masyarakat sebagai nelayan.

Pada kesempatan kunjungan, Ketua Tim penelitian Dr. Ir. Agusnimar. MSc menjelaskan potensi disetiap desa se kecamatan Pulau merbau sangat mendukung dengan sumber daya alam dan kondisi lahan yang ada di setiap desa khususnya di Pulau merbau ini.

“Potensi alam sangat mendukung, tinggal pengolahan dan pemasaran saja yang perlu diatur agar hasil panen tersebut bisa dipasar kan,” kata Agusnimar.

“tergantung kerja sama antara desa dan Bumdes terkait pemodal dan hasil panen. Perlu diatur dari pihak desa dan bumdes agar harga bisa tetap stabil dan tidak anjlok, seperti petani nanas di desa Padang kamal kalau lagi musim nanas harga perbiji menjadi 1000 rupiah biasanya harga 4000 sampai 5000,” tambahnya.

Dikatakan Alumnus Jepang, Tim penelitian ini memberikan teknis dilapangan seperti teknis pemasaran, pengolahan, teknis hitungan laba, tujuannya kita bisa hitung dari hasil petani dan nelayan. Hasil penelitian dan kajian kita hari ini akan kita tindak lanjuti bersama PPL dan Pemerintahan kecamatan.

Sementara, camat Pulau merbau, Atan Ibrahim M.Pd menjelaskan sangat puas dengan kedatangan Tim kajian dari Universitas Islam Riau yang sudah sudi berbagi ilmu ke masyarakat Pulau merbau khusus nya bagi nelayan dan petani.

Dikatakannya, Saya selaku camat di Pulau merbau berharap agar sumber daya alam dapat menjadi digali potensinya dan diberdayakan bagi masyaraka. Walau pun saya baru menjabat sekitar 7 bulanan saya sangat bangga dengan masyarakat dan Kepala Desa se kecamatan Pulau merbau. Karna bisa berkerja sama saling bahu-membahu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pulau merbau ini.

“Selama ini, masih banyak lahan tidur dan tak dimanfaatkan. Kita bisa mengolahnya menjadi perkebunan, perternakan dan dimanfaatkan untuk pemberdayaan lainnya. Guna menambah perekonomian masyarakat Pulau merbau, semoga kegiatan hari ini jadi kemajuan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan peningkatan keuangan Badan Usaha Milik Desa yang berdampak kepada pembangunan dan masyarakat disetiap desa,” tutur Atan Ibrahim.*

SINKAP.info | Laporan: Slh

Komentar