KUANSING, Sinkap.info – Pertemuan resmi yang dilaksanakan oleh DPRD Riau pada Senin, (13/07) dimulai pukul 14.00 wib dihadiri oleh para pembuat kebijakan. Kembali dalam pertemuan ini ketidakhadiran PT Duta Palma Nusantara menjadi penyebab keluarnya keputusan sidang yakni memanggil PT Duta Palma dalam pertemuan lanjutan sepuluh hari kedepan.
Dalam Pertemuan yang berlangsung cukup tegang, Robin Hutagalung yang memimpin pertemuan meminta tokoh siberakun asri kembali menyuarakan kronologi, hal ini juga disambut oleh pernyataan Pemkab Kuansing dalam hal ini Mursini dan Asisten 1 Kabupaten Kuansing, serta sikap dari Duski Mansur dan Mardianto Manan yang mewakili IKKS Pekanbaru.
Respon kali ini diperkuat oleh tokoh mahasiswa dan pemuda di Pekanbaru, yakni pertemuan pimpinan Ipmakusi Pekanbaru Wiriyanto aswir, Robi Priatama dan Barisan Muda Kuansing Bersatu yakni Edi Candra.
Robi Mengecam perusahaan Duta Palma hadir atau dijemput paksa, saya siap untuk mengonsolidasikan organisasi mahasiswa yang terpusat di Pekanbaru untuk aksi besar besaran demi memperjuangkan dua hal ini, usir duta Palma dan bebaskan 5 pejuang Ulayat.
Di tempat yang sama Edi Candra menyampaikan bahwa Kita harus bersatu, semua unsur masyarakat Kuansing harus bersatu untuk merebut Hak Ulayat, BMKSB tempat berhimpunnya tokoh muda Kuansing di Riau siap mengonsolidasikan kekuatan untuk perjuangan ini di segala lini.
“Pertemuan yang dilaksanakan DPRD Riau tadi itu sangat representatif, Bupati Kuansing Mursini hadir, IKKS Mardianto Manan Hadir, Tokoh muda Siberkun, saudara Asri Hadir, tokoh sepuh Duski Mansur hadir, lengkap dengan Datuk Kenegrian siberakun dan Kepala Desa serta Camat Benai, Organisasi Ipmakusi pekanbaru dan IPPMKS hadir, jadi Ketidakhadiran PT Duta Palma harus menjadi momentum persatuan pemuda mahasiswa dan Ikatan Keluarga Kuansing dimanapun,” ungkap Wiriyanto Aswir.
Wiriyanto menambahkan kita fokus menggalang kekuatan berbagai pihak untuk dua tujuan utama gerakan yakni mencabut HGU duta Palma Nusantara dan Membebaskan Pejuang Ulayat.
Dikatakannya, Persoalannya kini di PT Duta Palma Nusantara yang mangkir dari panggilan resmi, baik Pemprov Riau dalam hal ini Gubernur dan juga hari ini DPRD Riau juga tidak didengarkan, Duta Palma sudah bisa disimpulkan layak usir dari Kuansing. Kita juga sepakat agar Lima Pejuang Kuansing ini segera di lepaskan dan kembali ke nagori.
Sampai hari ini berbagai respon dan dukungan berbagai kalangan terus mengalir untuk memuluskan tujuan ini. Gerakan ini menguat baik di Kota Teluk Kuantan dalam aksi di Polres Kuansing yang melibatkan ratusan pemuda siberakun, aksi galang simpatik di Taman Jalur dan sejumlah titik di Kuansing pun terlihat sebaran spanduk.
“Gerakan ini butuh nafas panjang, kita tidak tahu kapan doa para istri pejuang Ulayat diijabah, kita hanya meminta kepada seluruh masyarakat kuansing saling mendoakan, satu keyakinan setiap kezoliman akan mendapatkan balasan setimpal dan kebenaran akan menemukan jalan, saya meminta partisipasi masyarakat darimanapun tolong sebarkan dan kabarkan pada dunia dengan menyebarkan informasi perlawanan Ulayat ini melalui media sosial apapun itu dan dari manapun anda,” tambah pria asal Muaralembu ini.(*)
SINKAP.info | Laporan: Rn
Komentar