Selain Bantuan Uang, Peserta PKH Dibekali Pengetahuan P2K2

Labuhan Batu74 Dilihat

LABUHANBATU, Sinkap.info – Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program bantuan tunai bersyarat yang diberikan kepada keluarga pra sejahtera di Indonesia. PKH berfungsi sebagai salah satu program bagi masyarakat miskin agar terlindungi dari kemungkinan kondisi krisis. PKH dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan antar generasi melalui perbaikan kondisi pendidikan dan kesehatan dalam keluarga PKH.

Sejak 2007 pada saat PKH diluncurkan sebagai program uji coba yang baru menjangkau sekitar 350.000 keluarga sangat miskin hingga saat ini, PKH terus mengalami perkembangan baik dari segi cakupan jumlah KPM maupun cakupan bantuan. Muatan program terus dibenahi salah satunya dengan dilaksanakannya intervensi Family Development Session (FDS) atau disebut juga Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) pada tahun 2015.

P2K2 bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Peserta PKH tentang pentingnya pendidikan dan kesehatan dalam memperbaiki kualitas hidup keluarga dimasa depan. Dengan demikian, pemenuhan kewajiban oleh Peserta PKH tidak semata pemenuhan kewajiban sebagai penerima PKH, namun juga karena adanya kesadaran manfaat pendidikan dan kesehatan bagi anak dalam keluarga Peserta PKH.

Hingga tahun 2018 dilansir situs Kemsos, P2K2 memiliki 5 modul utama yaitu Modul Kesehatan dan Gizi, Modul Pendidikan dan Pengasuhan Anak, Modul Pengelolaan Keuangan Keluarga, Modul Perlindungan Anak, dan Modul Kesejahteraan Sosial. P2K2 disampaikan dalam pertemuan bulanan yang wajib dilakukan oleh Pendamping PKH kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menjadi dampingannnya. Dengan adanya materi P2K2, pertemuan bulanan dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk pemutakhiran data KPM, namun membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan hidup yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas Hidupnya.

Menurut pantauan awak media, saat menghampiri peserta penerima PKH di rumah Ponirah pada Ahad (19/01) Jalan KH. M. Yusuf Said desa Sei Sakat Kecamatan Panai Hilir, Labuhanbatu. Tampak ibu-ibu penerima PKH sedang melaksanakan kegiatan pertemuan kelompok yang didampingi oleh Pendamping PKH.

Kepada pewarta, Ponirah (45) sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) saat diwawancarai mengatakan, saya bersyukur pertemuan dilaksanakan dirumah ini karena materi yang disampaikan bapak Faisal itu sangat bermanfaat sekali.

“Kita juga diarahkan untuk saling berbagi pengalaman dan dilatih berkomunikasi di depan teman – teman, awalnya saya grogi pak tapi akhirnya saya percaya diri karena ditepuki sama teman teman,” tuturnya.

Faisal selaku Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Sei Sakat Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu mengatakan Kegiatan pertemuan tersebut diisi materi Pendidikan dan Pengasuhan anak. Sesi pertama, menyampaikan bagaimana menjadi orang tua yang lebih baik.

Sementara itu, dalam Kegiatan pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) Faisal mengajak dan membimbing belajar bersama KPM PKH serta mengajarkan macam-macam jenis permainan tepuk tangan, seperti tepuk P2K2, tepuk semangat, dan tepuk salut.

“Bimbingan belajar bersama Keluarga Penerima Manfaat PKH seperti permainan tepuk tangan untuk menghilangkan kejenuhan, dan proses interaksi peserta dengan pendamping. Kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga juga tempat kita saling bertukar pikiran,” terang Faisal.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Sosial melalui Kepala Bidang Perlindungan dan jaminan Sosial Kabupaten Labuhanbatu Ahmad Lokot Rotinga mengatakan, saya mendukung dan mensupport adik-adik Pendamping PKH agar terus melaksanakan P2K2 didampingannya masing-masing agar tujuan PKH ini tercapai yaitu memutus rantai kemiskinan dan angka kemiskinan dapat berkurang. (*)

|Editor: Mkh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *