SINGAPURA, SINKAP.info — XCL World Academy (XWA), salah satu sekolah internasional terkemuka di Singapura, resmi membuka kampus baru untuk jenjang Early & Primary Years, yang dirancang bagi anak usia 18 bulan hingga 11 tahun. Kampus ini menekankan pendidikan dwibahasa serta literasi kecerdasan buatan (AI) sejak usia dini guna membentuk generasi pembelajar global yang siap menghadapi masa depan.
Peresmian kampus dilakukan oleh Dr. Syed Harun Alhabsyi dan Ms. Lee Hui Ying, anggota parlemen untuk Nee Soon GRC, serta dihadiri para tamu kehormatan dari perwakilan kedutaan besar, kamar dagang, komunitas pendidikan, guru, siswa, dan orang tua.
Fokus pada Pembelajaran Inovatif dan Berbasis Nilai
Kepala Sekolah XWA, Tammy Murphy, menyampaikan bahwa sekolahnya berkomitmen menghadirkan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Kami memandang pendidikan sebagai jalan menuju pembelajaran sepanjang hayat, bukan sekadar ujian. Kampus baru ini mendorong siswa untuk berpikir kritis, berinovasi, dan menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan dunia di sekitar mereka,” ujarnya.
Sebagai bagian dari visi “Academy of the World”, XWA mengintegrasikan literasi AI, jalur pembelajaran dwibahasa, dan kompetensi masa depan melalui IB Primary Years Programme (PYP) serta kerangka XCLerate.
Kerangka ini memiliki enam pilar utama: Creative Arts, Global Citizenship, Student Leadership, Community Action Service, Entrepreneurship & Financial Literacy, dan Digital Literacy.
Sejak usia empat tahun, siswa diperkenalkan pada keterampilan digital, pemecahan masalah, dan berpikir kritis dengan pendekatan berbasis eksplorasi. Pendekatan ini bertujuan menyiapkan mereka menghadapi pembelajaran yang lebih kompleks di jenjang berikutnya.
Program Dwibahasa dan Multikultural
XWA juga mengembangkan program dwibahasa Inggris-Mandarin, di mana dua guru penutur asli mengajar bersama di setiap kelas untuk memperkuat kefasihan berbahasa. Sekolah ini juga menyediakan program bahasa tambahan seperti Prancis, Spanyol, Jepang, dan Mandarin bagi siswa dari berbagai latar belakang.
Pendekatan multibahasa ini, menurut pihak sekolah, tidak hanya memperkaya kemampuan komunikasi, tetapi juga menumbuhkan pemahaman lintas budaya dan kreativitas siswa.
Kampus Inovatif dan Ramah Anak
Kampus baru XWA dilengkapi fasilitas lengkap, termasuk Innovation Hub, laboratorium sains untuk anak usia dini, ruang seni, desain, dan kesejahteraan, area belajar luar ruang, serta arena eSports salah satu yang pertama di sekolah internasional di Singapura.
Fasilitas tersebut dirancang untuk mendukung pertumbuhan akademik, kreatif, dan emosional siswa.
Dalam acara pembukaan, para siswa menampilkan karya seni, musik, tari, dan kegiatan sosial sebagai wujud penerapan program XCLerate yang menghubungkan pembelajaran dengan dampak nyata di masyarakat.
Dukungan Pemerintah dan Komunitas
Dalam sambutannya, Dr. Syed Harun Alhabsyi menekankan pentingnya pendidikan yang menanamkan nilai-nilai empati dan ketangguhan.
“Pendidikan hari ini bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan nilai dan karakter agar anak siap menghadapi dunia yang beragam dan dinamis,” katanya.
Sementara itu, Ms. Lee Hui Ying menilai kampus baru XWA memperkuat kolaborasi antara sekolah dan komunitas lokal.
“Pembelajaran dwibahasa dan pendekatan holistik seperti ini membantu membangun anak-anak yang percaya diri dan berkarakter kuat,” ujarnya.
Komitmen terhadap Pendidikan Masa Depan
Menurut Tammy Murphy, misi XWA adalah menyiapkan siswa agar mampu menggunakan inovasi dan teknologi secara bertanggung jawab.
“Kami ingin mereka tumbuh menjadi pemimpin yang menggunakan inovasi untuk membuat hidup lebih baik bagi sesama,” tutupnya.
Dengan hadirnya kampus baru ini, XCL World Academy menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang menggabungkan teknologi, nilai kemanusiaan, dan kesiapan global bagi generasi muda di Singapura.
Tentang XCL World Academy (XWA)
XCL World Academy merupakan sekolah internasional di Singapura yang melayani siswa usia 18 bulan hingga 19 tahun dengan kurikulum IB Continuum, AP, dan High School Diploma. Sekolah ini menaungi komunitas lebih dari 50 kebangsaan, dan dikenal karena inovasinya dalam integrasi teknologi, AI, dan pembelajaran berbasis dunia nyata.
