Atasi Kelangkaan Beras, Pemkab Meranti Gelar Pasar Murah dan Salurkan Bantuan

MERANTI, SINKAP.info — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) bergerak cepat dalam mengantisipasi kelangkaan beras yang belakangan dikeluhkan masyarakat. Salah satu langkah yang diambil adalah menggencarkan Gerakan Pangan Murah sebagai bentuk operasi pasar di sejumlah desa.

Kepala DKPP Kepulauan Meranti, Ikhwandi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Perum Bulog Cabang Bengkalis guna menyalurkan pasokan beras ke masyarakat. Pada Rabu (13/8), sebanyak 10 ton beras disalurkan dan langsung didistribusikan ke lima desa dan satu kelurahan, yakni Desa Banglas, Banglas Barat, Insit, Gogok, Maini, serta Kelurahan Selat Panjang Kota.

“Masyarakat terlihat antusias memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli beras dengan harga yang lebih terjangkau,” ujar Ikhwandi, Kamis (14/8).

Program Gerakan Pangan Murah ini akan terus berlanjut dalam waktu dekat di sejumlah wilayah lain, seperti Desa Mekong, Batang Malas, Kundur, Kampung Balak, dan Mengkikip. Pemerintah daerah juga menyiapkan langkah lanjutan agar Bulog terus memberikan pasokan selama harga dan stok beras belum stabil.

Tidak hanya melalui operasi pasar, Pemkab Kepulauan Meranti juga menyalurkan bantuan beras gratis dari pemerintah pusat. Total bantuan mencapai 608 ton dan ditujukan kepada 30.000 kepala keluarga di Meranti.

“Setiap keluarga menerima 20 kilogram beras untuk periode Juni dan Juli. Distribusi dilakukan berdasarkan data penerima dari Dinas Sosial,” jelas Ikhwandi.

Ia menambahkan bahwa bantuan beras gratis ini berbeda dengan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual murah oleh Bulog seharga Rp13.000 per kilogram atau Rp65.000 per kemasan lima kilogram.

“Beras SPHP ditujukan untuk menstabilkan pasokan dan harga di pasar, sedangkan bantuan pangan gratis diberikan sepenuhnya tanpa biaya kepada masyarakat yang telah terdata sebagai penerima manfaat,” tegasnya.

Langkah-langkah ini, menurut Ikhwandi, merupakan wujud kehadiran pemerintah dalam menjawab keresahan masyarakat terkait kelangkaan beras. Ia berharap sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan Bulog dapat membantu masyarakat dan menstabilkan harga hingga kondisi pasokan kembali normal.

“Pasar murah akan terus kami gelar selama situasi pasokan beras di pasaran belum stabil. Pemerintah hadir untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi,” pungkas Ikhwandi.