Kelangkaan Beras Premium Ancam Meranti, Pemkab Minta Pasokan Darurat ke Bulog

MERANTI, SINKAP.info Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, tengah mengalami kelangkaan beras premium. Pemerintah daerah menyebut kondisi ini berpotensi menjadi krisis setelah stok di pasaran tercatat kurang dari setengah kebutuhan bulanan masyarakat.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Meranti telah mengirim surat resmi kepada Perum Bulog Divre Riau dan Kepri di Pekanbaru guna meminta pasokan beras darurat. Surat tersebut juga ditembuskan kepada DPRD dan Kapolres Kepulauan Meranti.

Plh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan UKM (Disperindag UKM) Meranti, Miftahulaid, mengatakan hasil pemantauan lapangan pada Ahad (10/8/2025) menunjukkan banyak rak toko dan minimarket di Selatpanjang kosong, terutama untuk jenis beras premium bermerek.

“Dari lima distributor utama yang kami cek, semua gudang dalam kondisi kosong. Sementara kebutuhan bulanan masyarakat Meranti mencapai sekitar 1.883 ton,” kata Miftahulaid.

Menurutnya, kelangkaan disebabkan oleh terganggunya distribusi dari Jakarta, kekhawatiran pedagang terkait isu beras oplosan yang mencuat sejak Juli lalu, serta lamanya proses logistik dari pusat ke daerah.

Data Disperindag UKM per pertengahan Agustus 2025 menunjukkan total stok beras yang tersedia hanya 758 ton. Rinciannya, 80 ton berada di toko dan minimarket, 50 ton beras lokal, dan 628 ton merupakan cadangan pemerintah dari bulan sebelumnya. Dengan demikian, terdapat defisit pasokan sekitar 1.125 ton.

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebihan (panic buying). Warga juga disarankan untuk sementara waktu mengonsumsi beras jenis medium atau beras SPHP sebagai alternatif.

Sebagai langkah penanganan jangka pendek, Pemkab Meranti bekerja sama dengan Bulog dan Polres akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung mulai Rabu, 14 Agustus 2025 di Polsek Tebing Tinggi, dan dilanjutkan ke Polsek Tebingtinggi Barat pada hari berikutnya.