Sosialisasi Pedoman Pemberitaan Ramah Anak, Pemkab Labuhanbatu dan PWI Perkuat Etika Jurnalistik

Labuhan Batu537 Dilihat

Labuhanbatu, SINKAP.info – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Labuhanbatu, Ahmad Fadly Rangkuti, S.T., M.Kom, secara resmi membuka kegiatan sosialisasi Peraturan Dewan Pers Nomor I/Peraturan DP/II/2019 tentang Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA), pada Rabu (04/09). Acara ini diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Labuhanbatu di Natural Cafe n Resto, Jalan Taruna Nomor 87, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam kepada anggota PWI terkait pedoman yang harus dipatuhi dalam penulisan berita yang melibatkan anak, baik sebagai korban, saksi, maupun tersangka kejahatan. Sosialisasi ini dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota PWI Kabupaten Labuhanbatu, berlangsung sejak pagi hingga sore hari dengan menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Kepala Dinas Kominfo Ahmad Fadly Rangkuti, Ketua PWI Labuhanbatu Rony Afrizal, dan Sekretaris PWI Labuhanbatu Kurnia Hamdani.

Dalam sambutannya, Ahmad Fadly Rangkuti menyambut baik terlaksananya kegiatan sosialisasi ini. Ia menjelaskan bahwa Peraturan Dewan Pers Nomor I/Peraturan DP/II/2019 tentang Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA) telah diterbitkan sejak tahun 2019, yang menjadi landasan bagi wartawan dalam menulis berita yang melibatkan anak-anak. Dengan adanya PPRA, pemberitaan tentang anak kini memiliki pedoman yang jelas sehingga dapat melindungi hak-hak anak dalam pemberitaan.

“Peraturan tentang Pedoman Pemberitaan Ramah Anak telah diterbitkan sejak tahun 2019. Dalam penulisan berita terkait anak sebagai korban, saksi, maupun tersangka, kita memiliki panduan yang jelas. Penting untuk menjaga integritas dan kepatuhan terhadap pedoman ini dalam setiap pemberitaan,” ujar Fadly.

MENARIK DIBACA:  Wabup Ikuti Zoom Meeting Review Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

Ia juga menekankan pentingnya mengutamakan etika jurnalistik dan mematuhi pedoman yang telah ditetapkan, daripada mengejar kecepatan dalam menulis berita. Menurutnya, wartawan seringkali terjebak dalam keinginan untuk segera menyampaikan informasi, namun melupakan aspek etika yang harus dipatuhi, terutama ketika melibatkan anak-anak.

“Kecepatan dalam menulis berita memang penting, tapi bukan yang utama. Jangan sampai kita mengorbankan etika dan pedoman jurnalistik hanya demi kecepatan,” tegas Fadly.

Ketua PWI Labuhanbatu, Rony Afrizal, dalam sambutannya mengungkapkan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu melalui Dinas Kominfo dalam penyelenggaraan kegiatan sosialisasi ini. Menurut Rony, sinergi antara PWI dan Pemkab Labuhanbatu harus terus diperkuat demi menjaga kualitas pemberitaan yang bertanggung jawab, terutama terkait anak-anak.

“Pemkab Labuhanbatu, khususnya melalui Dinas Kominfo, sangat mendukung penuh kegiatan ini. Kami di PWI berkomitmen untuk terus menjaga nama baik organisasi dan menjunjung tinggi etika jurnalistik dalam setiap tugas yang kami jalankan,” kata Rony.

Ia juga berpesan kepada seluruh anggota PWI agar selalu menjunjung tinggi adab dan etika dalam pelaksanaan tugas jurnalistik. Hal ini dianggap sangat penting mengingat wartawan memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

“Tolong kedepankan etika dan adab kita saat melaksanakan tugas jurnalistik. Ini adalah hal yang sangat penting agar kita tetap dipercaya oleh masyarakat,” tambah Rony.

MENARIK DIBACA:  Pemkab Berkolaborasi Dengan Kodim 02/09 Labuhanbatu, Dukung Perluasan Areal Tanam Pangan

Di akhir penyampaiannya, Rony mengajak seluruh anggota PWI untuk terus membangun komunikasi yang lebih baik dengan pemerintah, terutama Dinas Kominfo, demi mewujudkan sinergi yang lebih kuat dalam mendukung pemberitaan yang berkualitas dan bertanggung jawab.

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Afriandi, menjelaskan bahwa tujuan utama dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi anggota PWI Labuhanbatu mengenai cara menulis pemberitaan yang ramah anak. Hal ini menjadi penting mengingat anak-anak sebagai kelompok rentan harus dilindungi hak-haknya, terutama dalam pemberitaan publik.

“Dengan adanya sosialisasi ini, kami berharap para anggota PWI Labuhanbatu semakin paham mengenai aturan dan pedoman dalam menulis berita yang melibatkan anak. Ini adalah langkah penting dalam menjaga etika jurnalistik,” ujar Afriandi.

Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme dari para peserta. Diskusi yang terjadi selama sosialisasi menunjukkan bahwa para anggota PWI menyadari pentingnya mematuhi PPRA dan pedoman etika jurnalistik, terutama dalam pemberitaan yang berkaitan dengan anak-anak.

Sosialisasi PPRA yang diselenggarakan oleh PWI Labuhanbatu ini menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan wartawan tentang pentingnya pemberitaan yang ramah anak. Dengan dukungan penuh dari Pemkab Labuhanbatu dan Dinas Kominfo, kegiatan ini berhasil memberikan wawasan yang lebih dalam bagi para wartawan mengenai etika dan pedoman dalam penulisan berita yang melibatkan anak-anak.

SINKAP.info | Laporan: Faisal