Tokoh Riau Mantan Gubri Apresiasi Langkah Kadiskes Meranti Tangani Covid 19

PEKANBARU, Sinkap.infoTokoh masyarakat kepulauan Meranti yang sudah tidak asing lagi sampai di tingkat Provinsi Riau, Wan Abu Bakar mantan Gubernur Riau kelahiran asli Selatpanjang memberikan Apresiasi terhadap kinerja Tim Covid-19 Meranti yang tetap bertahan dengan Status Zona Hijau.

“Hal ini dibuktikan Kabupaten kepulauan Meranti sampai saat ini dengan Status Zona Hijau, Beliau berpesan jangan sampai lengah dengan Status tersebut dan saya minta agar masyarakat mengikuti Arahan Pemerintah dan sesuai dengan SOP yang berlaku.” ucap Wan Abu Bakar mengawali saat dihubungi melalui telephone seluler pribadinya, Ahad (3/5).

Alhamdulillah, kata Wan Abu Bakar,  sampai sekarang ini upaya Tim Covid-19 dan Semua eleman masyarakat bersatu untuk mencegah Penularan Virus yang mematikan ini dan jadi masalah besar di seluruh Dunia.

“Ini tak terlepas dari Peran kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, dimana dr H Misri Hasanto M.Kes dapat menggalang dukungan luar biasa dari Seluruh Paguyuban, OKP, Ormas, Organisasi Perempuan, Organisasi Anak, Tokoh Adat, Tokoh Agama, dan Tokoh Pemuda melalui terbentuknya Aliansi Masyarakat Meranti Peduli Kesehatan (Alansi-M2PK),” imbuhnya.

Menurut Tokoh Muhammadiyah menambahkan, bahkan dr H Misri juga meminta Doa dan tujuk ajar Para kiyai dan Ulama, agar secara bathiniah persoalan pencegahan dan penanganan Virus Corona di Meranti ini dapat diupayakan, diantaranya KH Mustafa di Desa Mantiyasa dan KH Bunyamin di Semukut ikut Mendoakan agar Meranti terbebas dari virus Corona.

Mengenai akan diberlakukan nya PSBB untuk semua kabupaten/kota se-Riau oleh Gubri Syamsuar, Wan Abu Bakar selaku Tokoh Riau berpendapat, Gubri perlu berhati hati dalam Penerapan nya karena Setiap daerah mempunyai karakteristik yang berbeda beda. Sebagai contoh Kabupaten Kepulauan Meranti adalah termasuk daerah yang spesifik karena Meranti disamping berbatas dengan kabupaten lain di Riau, tapi Meranti ini juga berbatas dengan Provinsi Kepri (Batam & Karimun) bahkan berbatas dengan Negara Singapura dan Malaysia.

“Untuk Pemerintah Provinsi Riau juga harus mampu menanggung beban Pemerintah Kab/Kota yg terdampak kebijakan PSBB tersebut,” ujarnya.

Tokoh Riau itu menyarankan kepada Pemda Meranti, agar dilakukan pembahasan mendalam dengan segala Resiko dan dampak yang ditimbulkannya, apakah Aparat dan Tim yang dibentuk Pemda udah melakukan Persiapan dan Pematangan terhadap akan diberlakunnya PSBB Tersebut.

Maka dari itu perlu kajian dan koordinasi yang matang, jelas Wan Abu Bakar, karena dengan diberlakukanya PSBB,  akan berpengaruh pada Provinsi Lain dan Negara Tetangga.  Apalagi masalah keamanan dan ketertiban Masyarakat karena Polres Meranti termasuk yang sedikit Personil nya. Apa bisa seluruh warga bisa diawasi oleh pihak keamanan.*

SINKAP.info | Editor: Mkh

Komentar