AI dan Cloud Computing Dorong Ledakan Global Pusat Data dan Infrastruktur Canggih

GLOBAL, TEKNOLOGI66 Dilihat

SINGAPURA, SINKAP.info Permintaan global untuk kecerdasan buatan (AI) dan layanan cloud mendorong ledakan pembangunan pusat data di seluruh dunia, dengan pengeluaran diperkirakan mencapai triliunan dolar AS pada 2030. Amerika Serikat dan China menjadi pendorong utama pertumbuhan, sementara Eropa tertinggal di belakang.

Menurut laporan terbaru Allianz Commercial, “The Data Center Construction Boom,” permintaan yang terus meningkat telah mendorong proyek konstruksi besar, dengan biaya beberapa fasilitas melebihi 20 miliar dolar AS. Rata-rata pembangunan fasilitas berukuran menengah kini memerlukan anggaran 500 juta hingga 2 miliar dolar AS.

AI dan Cloud Sebagai Motor Pertumbuhan
Kebutuhan daya komputasi tinggi untuk AI dan teknologi cloud mendorong perusahaan teknologi besar seperti Amazon, Microsoft, Google Cloud, serta Alibaba dan Tencent, meningkatkan investasi infrastruktur mereka. Anggaran modal gabungan perusahaan-perusahaan ini pada 2025 diperkirakan mencapai ratusan miliar dolar AS.

“Proyek pusat data yang kompleks membutuhkan waktu, sumber daya, dan perlindungan asuransi khusus karena profil risiko uniknya,” ujar Darren Tasker, Kepala Konstruksi Amerika, Allianz Commercial.

MENARIK DIBACA:  Nelipak Perluas Layanan Kemasan Medis di Asia Pasifik

Risiko utama termasuk pasokan listrik, kesalahan konstruksi, kebakaran, dan bencana alam.

Amerika Serikat dan China Pimpin Pembangunan
AS diperkirakan akan menyumbang dua pertiga dari total kebutuhan daya pusat data global, mencapai 81 gigawatt pada 2028. China, khususnya Greater Beijing, juga berkembang pesat, menyumbang sekitar 10% kapasitas hyperscale global. Eropa tumbuh 43% per tahun dengan London, Dublin, Amsterdam, Frankfurt, Paris, dan Milan sebagai pusat utama.

Chris Fancher, Kepala Properti Konstruksi AS Allianz Commercial, menambahkan, “Pusat data besar dapat melibatkan puluhan ribu pekerja di lokasi dengan pasokan peralatan dan bahan bangunan yang intensif, sehingga koordinasi yang tepat sangat penting.”

Risiko dan Manajemen Kritis
Konstruksi dan operasi pusat data menghadirkan risiko tinggi, termasuk kebutuhan listrik yang meningkat drastis, potensi kebakaran akibat baterai lithium-ion, dan penggunaan air hingga 19 juta liter per hari. Kondisi ini mendorong permintaan asuransi khusus dan sistem manajemen risiko canggih.

MENARIK DIBACA:  Film Dokumenter “Shopee Rai Lokal” Tayang Perdana di Shopee Super Awards 2023

Asia Pasifik memegang sekitar 30% kapasitas pusat data global dan diperkirakan tumbuh 21% per tahun hingga 2028, dengan China, Jepang, dan India menyumbang 60% kapasitas, sementara negara seperti India, Malaysia, dan Indonesia memimpin gelombang pertumbuhan berikutnya.

Christian Sandric, Direktur Regional Allianz Commercial Asia, menekankan, “Sebagai permintaan pusat data meningkat, penting bagi semua pihak memahami risiko konstruksi dan operasi. Ini termasuk pasokan daya, kebakaran, pendinginan, serangan siber, serta dampak lingkungan dan infrastruktur sekitar.”

Tentang Allianz Commercial
Allianz Commercial adalah pusat keahlian Allianz Group untuk asuransi perusahaan menengah, besar, dan risiko khusus. Layanan mencakup konsultasi risiko, asuransi tradisional dan alternatif, serta penanganan klaim multinasional. Allianz Commercial hadir di lebih dari 200 negara, melayani berbagai industri termasuk teknologi, energi, dan proyek infrastruktur, dengan premi bruto sekitar €18 miliar pada 2024.