MEDAN, SINKAP.info – Lebih dari 180 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Komunitas Tangan Di Atas (TDA) 2025 yang digelar di Hotel Grand Mercure, Medan, pada 23–25 Juli 2025. Mengusung tema “Jutaan Energi – To The Next Level”, acara ini menjadi momentum konsolidasi dan penguatan strategi UMKM dalam menjawab tantangan ekonomi global.
Mukernas TDA tahun ini dihadiri peserta dari 119 kabupaten/kota dan 29 provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua. Para pelaku usaha hadir dengan semangat baru untuk memperkuat kontribusi UMKM dalam pemulihan ekonomi nasional dari akar rumput.
Presiden TDA Pusat 8.0, Eko Desriyanto, menegaskan bahwa UMKM bukan pelengkap, tetapi merupakan fondasi utama perekonomian Indonesia. Ia menyampaikan bahwa Komunitas TDA yang berdiri sejak 2006 telah menjadi rumah bagi lebih dari 56.000 anggota aktif.
“Selama 20 tahun, TDA telah mendorong pengusaha untuk naik kelas. Dalam Mukernas ini, kami menegaskan kembali komitmen kami untuk menjadi mitra strategis pemerintah, mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen,” ujar Eko saat pembukaan acara, Rabu (23/7) malam.
Tiga Pilar Strategis UMKM
Melalui program “To The Next Level”, TDA memperkenalkan tiga pilar utama: edukasi, akses keuangan, dan penguatan organisasi. Ketiga pilar tersebut diharapkan dapat memperkuat daya saing UMKM agar mampu bertahan dan berkembang di tengah gejolak ekonomi global.
Para peserta berbagi pengalaman dan praktik baik dari daerah masing-masing. Irwandi Suharyono, Ketua TDA Chapter Pematangsiantar sekaligus pelaku usaha Kemasan Siantar, menyampaikan bahwa TDA bukan hanya komunitas bisnis, tetapi juga wadah pertumbuhan pribadi dan sosial.
“Bagi kami, ini bukan sekadar tempat belajar bisnis, tapi juga tempat belajar menjadi pemimpin, manusia yang bermanfaat untuk keluarga dan daerah,” ungkap Irwandi.
Dari Daerah ke Panggung Nasional
Selain Irwandi, Mukernas juga dihadiri pengusaha lokal seperti Hari Timbul Harahap (Rupala), Hendra Harahap (Dr. HP), Roy Sinambela (PT Leker Kam), dan Sabri Hamdani (Jangek Bg Kumis). Mereka adalah contoh nyata pelaku UMKM yang mampu bertahan, bahkan berkembang di tengah tekanan ekonomi.
Mukernas TDA 2025 menjadi pengingat bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Dari warung, dapur rumahan, dan gerobak kaki lima, muncul produk-produk yang kini menembus pasar nasional hingga ekspor.
“Pesan dari Mukernas ini sangat jelas: UMKM harus konsisten bertumbuh dan menerapkan nilai-nilai TDA. Bangkit bersama, naik kelas bersama. Itulah energi sejati pelaku UMKM Indonesia,” tutup Irwandi.
