Milad ke-93 Pemuda Muhammadiyah Lahirkan Negarawan Muda dari Diskusi ke Aksi

MERANTI, SINKAP.info — Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kepulauan Meranti menggelar kegiatan diskusi dalam rangka Milad ke-93 Pemuda Muhammadiyah tahun 2025. Diskusi yang mengusung tema “Pemuda Negarawan; Totalitas untuk Indonesia Raya” ini berlangsung sebagai bentuk refleksi dan manifestasi dari komitmen intelektual para kader muda Muhammadiyah.

Kegiatan tersebut menjadi wadah konsolidasi ide, tukar pendapat, sekaligus mempererat ukhuwah antara pengurus aktif PDPM, demisioner, dan unsur organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah lainnya.

Ketua PDPM Kepulauan Meranti dalam sambutannya menekankan pentingnya forum seperti ini dijadikan agenda rutin. Ia menyebut, tantangan masa depan akan semakin kompleks dan hanya bisa dihadapi jika hal-hal kecil sudah dituntaskan sejak dini.

“Diskusi seperti ini harus terus dilanjutkan untuk menampung aspirasi dan memperkuat gerakan,” ujarnya.

Ketua pelaksana kegiatan, Rahmat Nusantara, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ruang strategis bagi para pemuda intelektual Muhammadiyah untuk menyampaikan ide dan gagasan yang membangun. Ia menegaskan bahwa tanggung jawab pemuda Muhammadiyah tidak hanya bersifat personal, tetapi juga menyangkut kepentingan umat, persyarikatan, dan bangsa.

“Pemuda Muhammadiyah tidak bisa bergerak sendiri. Perlu kolaborasi dan keterlibatan semua pihak agar cita-cita bersama bisa tercapai,” kata Rahmat.

Diskusi ini menghadirkan sejumlah tokoh muda inspiratif, di antaranya Abu Hamid, Demisioner Ketua KPU Kepulauan Meranti yang juga mantan Ketua PDPM; Wan Firmansyah, Demisioner Ketua PDPM; serta Rio Andika, Komisioner BAWASLU Kepulauan Meranti. Hadir pula Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kepulauan Meranti yang turut dimintai masukan untuk kemajuan generasi muda Muhammadiyah.

Dalam pemaparannya, Rio Andika mengajak Pemuda Muhammadiyah untuk tidak hanya fokus pada isu sosial dan politik, tetapi juga berani terlibat aktif dalam bidang kewirausahaan sosial (social entrepreneurship) sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap masyarakat.

Sementara itu, Abu Hamid mengingatkan pentingnya menjadikan gerakan dakwah tajdid dan Islam berkemajuan sebagai arah baru dalam reorientasi gerakan Pemuda Muhammadiyah. Ia menilai, hal ini sejalan dengan visi besar Muhammadiyah sebagai gerakan pencerahan.

Senada dengan itu, Wan Firmansyah mendorong agar PDPM mampu mengelola kader sesuai potensi dan bakat masing-masing. Ia juga menekankan pentingnya nilai kebersamaan dalam kepemimpinan dan manajemen organisasi.

Diskusi Milad ini menjadi momentum strategis bagi Pemuda Muhammadiyah Kepulauan Meranti untuk memperkuat posisi sebagai pemuda negarawan yang siap berkontribusi total bagi bangsa dan umat.