NIGERIA, SINKAP.info – Tolaram, pemilik dan operator Lagos Free Zone yang berkantor pusat di Singapura, dengan bangga mengumumkan bahwa International Finance Corporation (IFC) telah melakukan komitmen investasi ekuitas hingga $50 juta untuk mendukung pengembangan Lagos Free Zone.
Investasi ini bertujuan untuk menutup kesenjangan infrastruktur utama guna meningkatkan daya saing global Nigeria. Investasi tersebut akan mempercepat pengembangan tahap pertama dari Lagos Free Zone yang seluas 860 hektar dengan memperluas pengembangan lahan, fasilitas industri, dan infrastruktur logistik. Terintegrasi langsung dengan Pelabuhan Laut Dalam Lekki, Lagos Free Zone memiliki posisi unik untuk menawarkan ekosistem industri yang efisien dan terpadu yang memfasilitasi operasi impor dan ekspor yang lancar, serta menempatkan Nigeria sebagai pemain penting dalam rantai nilai global.
Dengan mengatasi hambatan infrastruktur yang kritis dan meningkatkan konektivitas, investasi ini diperkirakan akan membuka peluang bisnis baru, memperkuat posisi Nigeria sebagai pusat ekonomi regional terkemuka, serta berkontribusi pada kemakmuran jangka panjang negara tersebut.
“Tolaram memiliki sejarah panjang di Nigeria dan sangat berkomitmen untuk membuka potensi ekonomi negara ini. Dengan investasi penting yang dilakukan di Lagos Free Zone, kami tidak hanya menangani tantangan infrastruktur, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung bagi bisnis lokal dan internasional untuk berkembang,” kata Navin Nahata, Direktur Utama untuk Fintech dan Infrastruktur di Tolaram.
Adesuwa Ladoja, Direktur Utama/CEO Lagos Free Zone Company, menambahkan, dukungan IFC merupakan pengakuan signifikan dan positif terhadap visi kami untuk menjadikan Lagos Free Zone sebagai pusat industri kelas dunia. Investasi ini memungkinkan kami untuk memperbesar infrastruktur yang ada untuk menarik lebih banyak penyewa asing dan lokal sambil mempromosikan keberlanjutan dan menciptakan peluang ekonomi bagi Nigeria.
“Lagos Free Zone, yang terintegrasi dengan Pelabuhan Laut Dalam Lekki, memfasilitasi kemudahan berbisnis di Nigeria dan mendukung upaya Pemerintah Federal Nigeria dalam diversifikasi ekonomi dan pembangunan infrastruktur. Kami berharap dapat mendorong pertumbuhan dan memberikan dampak jangka panjang melalui kolaborasi transformatif ini dengan IFC,” sebut Adesuwa.
Lagos Free Zone telah menjadi rumah bagi beberapa merek manufaktur besar seperti Kellogg’s, Dano Milk, Colgate, BASF, ADM, dan Tata International, serta Pelabuhan Lekki – pelabuhan terdalam dan paling maju di Nigeria.
Diperkirakan 30.000 pekerjaan langsung, tidak langsung, dan terkait akan tercipta ketika Lagos Free Zone sepenuhnya terisi, memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi Nigeria. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Nigeria sebesar 3,7% pada 2026, investasi semacam ini sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan ketahanan ekonomi negara tersebut.
Dahlia Khalifa, Direktur Regional IFC untuk Afrika Tengah dan Afrika Barat Anglophone, mencatat, “Investasi ini mencerminkan komitmen IFC untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pembangunan berkelanjutan di Nigeria. Lagos Free Zone siap menjadi pusat transformasi untuk kegiatan industri, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing Nigeria di pasar global. Kami bangga bermitra dengan Lagos Free Zone dalam membangun infrastruktur yang diperlukan untuk menarik bisnis global dan lokal, memungkinkan Nigeria mencapai potensi ekonominya yang penuh.”
Investasi di Lagos Free Zone ini juga mencerminkan komitmen IFC terhadap pembangunan berkelanjutan, dengan fokus pada infrastruktur hijau. Sekitar 15% dari investasi ini dialokasikan untuk inisiatif terkait iklim, termasuk bangunan yang bersertifikat Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) dan infrastruktur yang tahan iklim.
Investasi ini sejalan dengan reformasi ekonomi yang sedang berlangsung di Nigeria dan mendukung kerangka strategis yang lebih luas dari IFC, termasuk World Bank Group’s Nigeria Country Partnership Framework (2021–2025) dan 2015 Climate Action Plan, yang keduanya memprioritaskan diversifikasi ekonomi, pengembangan klaster bisnis yang kompetitif, dan investasi dalam infrastruktur yang tahan iklim.
Tentang Tolaram
Tolaram adalah bisnis milik keluarga yang berkantor pusat di Singapura, fokus pada investasi di pasar negara berkembang dan membangun merek yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Sejak didirikan pada 1948, Tolaram telah berkembang dari sebuah toko ritel tunggal menjadi bisnis global yang terdiversifikasi dengan kepentingan di sektor barang konsumen, fintech, infrastruktur, dan industri di Afrika, Asia, dan Eropa.
Di seluruh Afrika, Tolaram telah membangun kehadiran signifikan melalui bisnis konsumen. Melalui kemitraan dengan perusahaan global seperti Indofood, Arla Foods, Kellanova, Colgate-Palmolive, dan Diageo, Tolaram memproduksi dan mendistribusikan berbagai produk, menjadikannya salah satu perusahaan barang konsumen terbesar di benua ini. Tolaram juga memiliki dan mengoperasikan zona perdagangan bebas swasta pertama di Nigeria dengan pelabuhan laut dalam.
Tolaram juga memiliki dan mengoperasikan bank digital dan bisnis insurtech di Indonesia serta pabrik kertas terintegrasi di Estonia.