MERANTI, SINKAP.info – Kabupaten Kepulauan Meranti semakin dikenal sebagai pusat industri kreatif setelah peluncuran perdana film Tetegow yang digagas oleh komunitas Kopiah Meranti. Acara pemutaran perdana yang berlangsung pada Sabtu malam (22/2/2025) di Gedung Sport Center Afifa ini dihadiri oleh ratusan penonton dan berjalan meriah.
Sutradara film Tetegow, M. Syahren S.IP, yang akrab disapa Bang Bero, mengungkapkan antusiasme masyarakat terhadap film ini.
“Tiket yang terjual mencapai 500 lembar. Ini menunjukkan apresiasi yang luar biasa terhadap karya anak daerah,” ujarnya.
Bang Bero juga berharap film ini dapat menjadi pemacu semangat bagi generasi muda Meranti untuk terus berkarya dan memperkenalkan budaya Melayu lokal kepada masyarakat luas.
“Melalui komunitas Kopiah, kami ingin memperkenalkan budaya Meranti ke lebih banyak orang,” tambahnya.
Film Tetegow menampilkan sejumlah aktor lokal berbakat, di antaranya Mastura sebagai Putri Bunian, T. Harzwin sebagai Jang, Ardi sebagai Ketot, Efrizon sebagai Ngahjon, Solihin sebagai Wak Sonjung, dan Hanafi sebagai Pak Itam. Selain mereka, sejumlah artis lainnya turut meramaikan layar perak film ini.
Produser film Tetegow, Antoni Shidarta, SH, MH, menegaskan bahwa film ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga alat untuk mempromosikan Kabupaten Kepulauan Meranti.
“Kami berharap film ini bisa membawa nama Meranti ke tingkat nasional, bahkan mancanegara,” ujarnya.
Menurut Antoni, film ini juga bertujuan untuk menampilkan kekayaan budaya dan kearifan lokal Meranti.
“Kami ingin memperlihatkan bahwa Meranti memiliki potensi besar dalam dunia perfilman dan budaya yang layak diperkenalkan lebih luas,” tuturnya.
Peluncuran film Tetegow mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk masyarakat yang antusias menyaksikan karya anak bangsa ini. Dengan semangat kreativitas, komunitas Kopiah Meranti berkomitmen untuk terus menghasilkan karya-karya yang mengangkat budaya lokal ke kancah yang lebih luas.
Dengan peluncuran Tetegow, diharapkan industri perfilman di Kepulauan Meranti dapat berkembang dan turut memberikan kontribusi dalam mempromosikan daerah serta pengembangan ekonomi kreatif di wilayah tersebut.
