Pematangsiantar, SINKAP.info – Dewan Harian Cabang (DHC) Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Kota Pematangsiantar menggelar diskusi publik yang bertujuan untuk mengenalkan para pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota yang akan bertarung di Pilkada serentak mendatang. Acara ini berlangsung di Gedung Juang 45, Jalan Merdeka, Selasa (15/10), namun dari empat paslon yang diundang, hanya satu yang hadir.
Diskusi yang dihadiri sekitar 45 peserta ini bertujuan untuk mengeksplorasi visi dan misi para paslon yang diharapkan akan memimpin Kota Pematangsiantar lima tahun ke depan. Ketua DHC Badan Pembudayaan Kejuangan 45, Koni Ismail Siregar, menyatakan diskusi tetap dilaksanakan meski hanya satu paslon yang hadir.
“Kami sebenarnya sudah mengundang empat paslon, namun yang hadir hanya satu paslon, yaitu paslon nomor urut 2, Mangatas Silalahi dan Ade Purba. Kami tetap melanjutkan diskusi karena panelis dan peserta sudah hadir,” ujar Koni.
Ia juga menyampaikan rasa kecewa atas ketidakhadiran tiga paslon lainnya, mengingat diskusi ini merupakan kesempatan penting untuk masyarakat mengenal lebih dalam sosok yang akan memimpin Pematangsiantar ke depan. Namun demikian, Koni memahami bahwa ada kemungkinan paslon lain memiliki agenda lain yang bersamaan.
Dalam diskusi tersebut, tiga panelis yaitu Koni Siregar (mantan Wakil Wali Kota Pematangsiantar), Henry Sinaga, dan Profesor Hisarma Saragih, turut memberikan pandangan untuk menggali lebih jauh visi dan misi Mangatas Silalahi dan Ade Purba. Ketua panitia pelaksana, Aliondo Sinaga, juga menyampaikan tujuan diskusi adalah untuk memperkenalkan calon pemimpin Siantar 2024-2029, khususnya terkait kebudayaan dan nilai-nilai perjuangan bangsa.
Mangatas Silalahi, dalam pemaparannya, menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Ia menegaskan pentingnya komunikasi yang baik dengan seluruh elemen masyarakat untuk membangun Pematangsiantar.
“Saya percaya, membangun kota Siantar itu sederhana asalkan kita komit dan mau berkomunikasi dengan semua pihak. Kita perlu menjadikan organisasi sebagai mitra strategis dalam pembangunan kota ke depan,” kata Mangatas.
Sebagai mantan anggota DPRD Kota Pematangsiantar selama empat periode, Mangatas menegaskan bahwa bila terpilih, ia berkomitmen untuk sering turun langsung ke masyarakat dan membuka ruang publik seluas-luasnya di kantor wali kota. “Kami akan membuka ruang publik sehingga masyarakat dapat dengan mudah menyampaikan masukan atau laporan terkait berbagai hal,” tegasnya.
Diskusi ini diharapkan bisa memberikan gambaran awal kepada masyarakat tentang program kerja paslon yang akan bertarung di Pilkada Kota Pematangsiantar, meski tidak semua paslon hadir untuk menyampaikan visi dan misinya.
SINKAP.info | Laporan: Faisal