SUMATRA UTARA, SINKAP.info – Sebanyak 60 petenun berasal dari Kecamatan Silahisabungan Dairi Sumatra Utara menerima dana CSR sebesar Rp.70 juta berupa bahan baku benang tenun.
Penyerahan bantuan CSR tersebut digelar di Gedung Sentra Tenun Silalahi Kabupaten Dairi kemarin oleh perwakilan Bank Sumut cabang Sidikalang, Lambok Tampubolon.
Ke – 60 petenun yang menerima CSR berupa benang tenun tersebut terdiri dari 30 petenun pembuat ulos dengan bahan pewarna alami dan 30 petenun lainnya untuk petenun ulos tohonan.
Ketua Dekranasda Ny.Romy Mariani menyampaikan bahwa perhatian penuh pemerintah daerah akan kelestarian ulos Silalahi semakin hari semakin besar.
Disebut, perhatian itu tidak hanya dengan menggandeng pihak swasta seperti perusahaan atau BUMN untuk memberi CSR, namun pembangunan infrastruktur pendukung seperti gedung sentra tenun Silalahi juga menjadi bentuk support sistem yang perlu dimanfaatkan dengan maksimal.
“Kita patut bersyukur, ada sentra ulos disini, setelah adanya Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Tamrek. Kita harus manfaatkan gedung ini dan fasilitasnya,” katanya.
Bentuk dukungan lainnya dimana gedung tersebut juga dilengkapi dengan 50 gedogan (alat untuk menenun) memiliki 3 lantai dan diharapkan menjadi pusat pajangan hasil tenun ulos Silalahi.
“Kita harus bisa pastikan usaha ini bergerak, dengan cara, masyarakat petenun harus memanfaatkan fasilitas ini semaksimal mungkin. Kami akan selalu berusaha tenun ulos ini dikenal masyarakat luas, dan tentunya dibeli,” katanya
Secara khusus, Ny.Romy menyebut bahwa ia selalu berupaya membawa ulos Silalahi dan memperkenalkan ulos ini ke khalayak ramai seperti di ajang Indonesian idol dan melalui pameran-pameran.
Dijelaskannya, Kabupaten Dairi juga akan menjadi host pada acara makan malam even F1H20 lewat malam budaya, ada fashion show menggunakan tenun Silalahi yang berkolabirasi dengan toba tenun.
“Saya juga berharap produk turunan tenun ulos Silalahi akan makin berkembang. Kalau saat ini terkenal songket Palembang atau songket Tarutung, kitapun harus bisa mengembangkan tenu Silalahi ini menjadi produk songket Silalahi, dan produk diversifikasi lainnya,” ujarnya lagi.
Sedangkan perwakilan Bank Sumut Lambok Tampubolon meminta dukungan masyarakat agar semakin banyak yang bisa diberikan oleh Bank Sumut bagi masyarakat demi pengembangan usaha tenun sebagai warisan budaya leluhur.
“Untuk itu, Bank Sumut juga memberi kesempatan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan modal bisa memanfatkan kesempatan ini untuk pinjaman bunga rendah hingga total kredit hingga 100 juta,” ujarnya.
SINKAP.info | Laporan: Ais