MERANTI, SINKAP.info – Beredarnya informasi permintaan bantuan donor darah menggunakan media sosial untuk pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kepulauan Meranti di sebabkan minimnya ketersediaan kebutuhan darah di Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS). Minimnya ketersediaan darah di RSUD kepulauan Meranti juga di pengaruhi akan mati suri nya Palang Merah Indonesia (PMI) kepulauan Meranti.
Direktur RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Kepala Bagian Tata Usaha RSUD Kepulauan Meranti Yanti Nurmala, S.tr, Keb menyampaikan minimnya ketersediaan kebutuhan darah di Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS). Hal tersebut disampaikan kepada media ini pada hari selasa, di RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti (13/12).
“Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) RSUD Kepulauan Meranti mencatat 1281 permintaan kebutuhan darah, Sedangkan jumlah pendonor darah hanya 1165 pada tagun 2021. Untuk tahun 2021 ini saja permintaan kebutuhan darah sebabyak 1185, sampai saat ini selasa 12 Desember jumlah darah,” kata Yanti.
Dikatakan Yanti Nurmala, Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) secara fasilitas memiliki 3 bank darah, untuk kapasitas bisa mencapai 370 kantong darah. Namun sayangnya belum didukung jumlah tenaga analis yang sesuai.
Kepala bagian tata usaha RSUD Kepulauan Meranti itu juga menambahkan, dengan tidak tersedianya kebutuhan darah, pihak Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) meminta kepada keluarga untuk menjadi pendonor darah. Selain itu upaya juga diinformasikan melalui media sosial. Kondisi kekurangan darah ini terjadi karena pihak keluarga tidak mengganti atau mendonorkan darah kembali setelah darah yang tersedia di Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) sudah digunakan.
Yanti juga menyayangkan tidak aktifnya Palang Merah Indonesia (PMI) Kepulauan Meranti, karena berdampak akan terbatasnya ketersediaan darah, selama ini ketersediaan hanya didapatkan melalui pendornor dari pihak POLRES dan Mahasiswa meski tidak rutin. Menurut Yanti Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) hanya sebagai pensuplay.
Yanti juga berharap peranan penting Palang Merah Indonesia (PMI) di harapkan bada berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Sementara Palang Merah Indonesia (PMI) Kepulauan Meranti sudah lama tidak aktif, hal tersebut disampaikan oleh salah seorang pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti yang membenarkan akan tidak aktif nya Palang Merah Indonesia (PMI) Kepulauan Meranti.
SINKAP.info | Laporan: Khayril Z