SEXEDU, Sinkap.info – Sebuah penelitian pada tahun 2016 menunjukkan, otak bisa menjadi organ seksual yang paling penting. Penulis penelitian tersebut menemukan orgasme adalah keadaan kesadaran indrawi yang meningkat. Orgasme dapat dapat memicu keadaan seperti trance di otak yang membuat pikiran cenderung lebih rileks dan lebih fokus terhadap suatu hal, tak terkecuali ketika bercinta.
⠀
Simak ulasan berikut ini:
1. Kadar Prolaktin
Sesaat setelah orgasme terjadi, kadar prolaktin akan meningkat. Hormon ini berkaitan dengan kurangnya respons seksual saat periode refraktori berlangsung. Periode refraktori adalah rentang waktu yang berlalu setelah selesainya rangsangan fisik dan stimulasi. Pasangan suami istri sering kali merasa lega setelah orgasme berlangsung dan butuh waktu sejenak untuk kembali melanjutkan aktivitas seksual. Inilah yang disebut periode refraktori.
⠀
2. Dopamin
Hormon yang satu ini berkaitkan dengan motivasi dan penghargaan. Dopamin membantu meningkatkan gairah bercinta dan tubuh terus mengeluarkannya selama ada rangsangan. Tak heran jika dalam aktivitas seksual ada respon-respon yang semakin meningkatkan gairah pasangan karena mereka merasa dihargai.
⠀
3. Oksitosin
Saat berhubungan seksual, pasangan tentu merasa dirinya semakin intim. Hal ini dikarenakan otak melepaskan oksitosin yang juga dikenal sebagai hormon cinta atau ikatan. Hormon ini biasanya keluar setelah orgasme sehingga meningkatkan perasaan keintiman dan kedekatan.
⠀
4. Serotonin
Ketika gairah seksual memuncak, ada perasaan sejahtera dan bahagia apabila tubuh menerima rangsangan. Hal ini dikarenakan otak melepaskan serotonin.*
SINKAP.info | Sumber: Titanman
Komentar