MEDAN, SINKAP.info — Akademisi Universitas Negeri Medan (UNIMED), Dr. Bakhrul Khair Amal, M.Si, menilai kinerja Polrestabes Medan di bawah pimpinan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak menunjukkan transformasi penegakan hukum yang tidak hanya reaktif, tetapi juga membangun sistem pengawasan sosial proaktif dengan melibatkan masyarakat sebagai mitra keamanan.
“Kinerja Polrestabes Medan patut diapresiasi. Tidak hanya mampu menangkap pelaku dan penadah barang curian, tetapi juga serius menuntaskan berbagai kasus yang menjadi keresahan publik, seperti kasus rayap besi, rayap kayu, pompa, pungli, hingga premanisme,” ujar Dr. Bakhrul, Sabtu (25/10/2025).
Menurutnya, langkah cepat kepolisian dalam mengungkap kasus-kasus tersebut menunjukkan adanya sinergi kuat antara satuan intelijen, binmas, tokoh masyarakat, serta partisipasi aktif warga di lapangan. Hal ini membuktikan bahwa Polrestabes Medan tidak sekadar bereaksi terhadap peristiwa, tetapi juga membangun sistem pengawasan sosial yang menjaga keamanan dan kenyamanan warga kota.
“Strategi preemptif melalui pembinaan remaja dan pemetaan titik-titik rawan tindak pidana sangat penting. Begitu pula langkah preventif dengan patroli rutin dan penertiban ruang publik. Namun yang paling utama adalah ketegasan represif yang tetap menjunjung tinggi asas hukum dan kemanusiaan,” tambahnya.
Dr. Bakhrul menegaskan, Polrestabes Medan berhasil mengembalikan kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum melalui respons cepat dan tindakan nyata terhadap berbagai kasus yang sempat membuat masyarakat resah.
“Ini bukan hanya soal penangkapan, tetapi tentang bagaimana aparat menunjukkan kehadiran negara di tengah masyarakat. Kombinasi intelijen, kecepatan, dan komunikasi publik menjadi kunci menjaga stabilitas keamanan,” tegasnya.
Dr. Bakhrul berharap keberhasilan ini menjadi momentum memperkuat kolaborasi antara masyarakat dan aparat keamanan dalam menjaga ketertiban umum serta menekan angka kriminalitas di Kota Medan.
“Saya berpesan kepada Kapolrestabes Medan agar memperkuat pemetaan daerah rawan berdasarkan sistem kode warna merah, kuning, hijau, dan putih, agar strategi pengawasan dan pencegahan semakin efektif,” pungkasnya







