Pekan Budaya Melayu Riau Sajikan Seni Kuliner Pusaka dan Delegasi Internasional

Pekanbaru92 Dilihat

PEKANBARU, SINKAP.info – Rangkaian acara Pekan Budaya Melayu Serumpun resmi dibuka di Pekanbaru sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Provinsi Riau. Kegiatan yang berlangsung pada 7-10 Agustus 2025 ini menghadirkan beragam pertunjukan seni, budaya, kuliner, dan pameran khas Melayu dari peserta nasional maupun internasional.

Acara utama dipusatkan di Jalan Sultan Syarif Qasim, yang disulap menjadi panggung terbuka dengan nuansa budaya Melayu kental. Pada hari pertama, Kamis (7/8), pengunjung disuguhkan demo memasak Bubou Lambouk dan Setup Nenas di area kuliner Laman Selera Pusaka, sekaligus penampilan seni tradisional Zapin Siak, lomba parade lagu Melayu, serta pertunjukan dari pelajar SMP Negeri 5 Pekanbaru. Malam harinya, puncak acara berupa pemilihan Bujang dan Dara Riau 2025 disemarakkan oleh penampilan sejumlah musisi dan grup seni lokal.

Hari kedua, Jumat (8/8), dimulai kembali dengan demo masak Mie Sagu Kuah dan Air Kasturi di Laman Selera Pusaka. Sementara di panggung utama, penonton disuguhi parade lagu Melayu dan pertunjukan dari berbagai sanggar seni. Malam harinya, Opening Ceremony resmi dibuka dengan rangkaian seni dan budaya, termasuk penampilan artis seperti Iyeth Bustami, Siska Armiza, dan Jarwo Kwat.

Pada Sabtu (9/8), demo masak Pulut Kucuang dan Min Ciku menjadi sajian utama kuliner. Di panggung utama, hadir Zapin Meskom Bengkalis, Syair Nolam Kampar, serta delegasi dari DKI Jakarta. Malamnya, pertunjukan budaya meliputi Gambang Kromong, fashion show budaya, dan musik dari Vina Candrawati serta Lady Rara.

Puncak kegiatan pada Minggu (10/8) diawali dengan Pawai Budaya yang menampilkan kostum tradisional, musik, dan tarian dari berbagai daerah. Penampilan seni nasional dan internasional memeriahkan panggung utama sebelum acara ditutup dengan kehadiran delegasi dari Brunei Darussalam, Malaysia, dan berbagai daerah di Indonesia.

Kadis Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat, menyatakan bahwa Pekan Budaya Melayu Serumpun menjadi momentum penting untuk memperkenalkan kekayaan budaya Melayu Riau ke tingkat internasional. Ia juga menyoroti pameran Benda Pusaka yang menampilkan koleksi bersejarah seperti mahkota peninggalan Kesultanan Siak.

“Kami menghadirkan berbagai atraksi seni, kuliner, dan budaya dari negara serumpun. Ini bukan sekadar hiburan, tapi juga memperkuat identitas Melayu sekaligus menjadi daya tarik wisata unggulan Riau,” ujar Roni.

Selain itu, Simposium Serumpun digelar pada 8-9 Agustus di Ballroom Dang Merdu, Menara BRK Syariah. Simposium ini mengangkat tema “Menghayati Masa Depan Melayu Serumpun” dengan menghadirkan pembicara dari enam negara dengan akar budaya Melayu, sebagai forum penguatan identitas dan kolaborasi strategis.

Roni menambahkan, rangkaian acara yang menggabungkan tradisi dan hiburan modern ini diharapkan meninggalkan kesan mendalam dan mempertegas posisi Riau sebagai pusat budaya Melayu. “Kami berharap acara ini menjadi ajang silaturahmi budaya sekaligus mendukung ekonomi kreatif daerah,” tutupnya.