SCG Dorong Inovasi Semen Rendah Karbon, Gaet Kemitraan Internasional

GLOBAL440 Dilihat

BANGKOK, SINKAP.infoSCG menegaskan posisinya sebagai pemain kunci dalam industri semen global dengan menjadi penyelenggara bersama INTERCEM Asia 2025, konferensi internasional terkemuka yang dihadiri lebih dari 1.000 pemimpin industri dari 52 negara. Acara ini menjadi momentum strategis bagi SCG dalam memperluas kemitraan global dan mendorong transformasi menuju industri semen rendah karbon.

Dalam pernyataannya, Presiden SCG Cement and Green Solutions Business, Surachai Nimlaor, menyebut penyelenggaraan bersama ini sebagai tonggak penting dalam akselerasi pertumbuhan bisnis SCG secara internasional.

“Forum ini memungkinkan kami membangun kemitraan yang memperkuat inovasi karbon rendah, menciptakan nilai bersama di sepanjang rantai pasok,” ujarnya.

Mengusung tema Pertumbuhan Hijau yang Inklusif, SCG menampilkan sejumlah inovasi berkelanjutan, termasuk:

  • SCG LC3 Structural Cement, yang mampu mengurangi emisi karbon sebesar 30–40% tanpa mengurangi kualitas. Produk ini mendapat perhatian dari pasar internasional dan telah membuka diskusi lisensi lintas negara.

  • Teknologi SCG 3D Printing, yang memadukan digitalisasi dan keberlanjutan untuk menciptakan struktur arsitektur kompleks secara efisien dan minim limbah. Sejumlah perusahaan dari Asia Tenggara menyatakan ketertarikan membentuk perusahaan patungan.

  • Sistem penyemprotan semen TORA S-ONE, hasil kolaborasi dengan Kubota, yang diperlihatkan dalam tur SCG Home Experience Center.

SCG juga memperkenalkan proyek andalannya, Saraburi Sandbox model kota rendah karbon pertama di Thailand yang menarik perhatian internasional melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Proyek ini menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 5 juta ton pada 2027.

Strategi keberlanjutan SCG didasarkan pada empat pilar utama:

  1. Produk Hijau: Produk inovatif dengan emisi rendah dan sertifikasi EPD.

  2. Proses Hijau: Target 70% bahan bakar alternatif dan 53% energi terbarukan pada 2030.

  3. Konstruksi Hijau: Integrasi teknologi digital dalam solusi konstruksi berkelanjutan.

  4. Masyarakat Hijau: Kolaborasi luas dengan mitra global untuk membangun ekosistem hijau.

Melalui konferensi ini, SCG membuka jalur kemitraan baru, termasuk diskusi perusahaan patungan di pasar berkembang, lisensi teknologi dengan mitra Eropa, serta kolaborasi riset dengan institusi akademik Asia.

“Keberhasilan kami dalam menjadi tuan rumah bersama INTERCEM Asia 2025 mempertegas peran SCG sebagai katalis dalam transisi industri semen menuju masa depan yang berkelanjutan,” tutup Surachai.