Inungsky Hadir dengan “Langit Biru”, Kisah Keberanian dan Kejujuran dalam Musik Indonesia

HIBURAN, Musik36 Dilihat

SURABAYA, SINKAP.info – Dunia musik Indonesia kembali kedatangan musisi baru yang membawa warna segar dan pesan kejujuran dalam berkarya. Musisi asal Surabaya, Inungsky, resmi merilis single perdananya berjudul “Langit Biru” melalui label Metronom Musik pada Sabtu (27/9/2025). Lagu ini diperkenalkan secara resmi dalam konferensi pers yang digelar di Surabaya, Kamis (16/10/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Inungsky menyampaikan bahwa “Langit Biru” bukan hanya debut musikalnya sebagai solois, tetapi juga simbol keberanian untuk menampilkan jati diri yang sesungguhnya.

“Industri musik seharusnya lebih menghargai kejujuran dalam berkarya, bukan sekadar mengejar viralitas. Musik adalah ruang berekspresi yang bebas, tempat setiap musisi bisa menyampaikan ceritanya tanpa kehilangan identitas,” ujar Inungsky.

Perjalanan bermusik Inungsky dimulai dari lingkungan keluarga yang dekat dengan musik. Salah satu kakaknya merupakan pemain musik, yang menumbuhkan minatnya sejak kecil. Ia belajar secara otodidak, mulai dari bass, gitar, hingga menulis lagu.

“Awalnya cuma ikut-ikutan latihan karena penasaran. Tapi dari situ, aku makin ingin tahu dan akhirnya terus belajar sendiri,” kenangnya.

MENARIK DIBACA:  Dari Disleksia ke Panggung Konser: Perjalanan Menginspirasi Kenneth Trevi

Setelah bertahun-tahun menjadi pemain bass dan tampil bersama berbagai band, keinginannya untuk menulis karya pribadi semakin kuat. Dari proses panjang itu lahirlah “Langit Biru”, lagu yang menggambarkan ketenangan setelah badai, sekaligus bentuk refleksi pribadi.

“Lagu ini tentang momen ketika hujan reda dan langit kembali cerah simbol kelegaan setelah perjuangan panjang,” jelasnya.

Dalam proses produksinya, Inungsky terlibat langsung mengisi bagian bass dan vokal. Ia dibantu oleh sahabat-sahabat dekat untuk aransemen, mixing, dan mastering, dengan dukungan produser Savaz yang membantu menjaga karakter musiknya agar tetap natural.

“Kami nggak pakai banyak gimmick. Timnya kecil tapi solid. Semua dilakukan dengan jujur dan dari hati,” ujarnya.

Kolaborasinya dengan Metronom Musik menjadi langkah penting bagi Inungsky yang memilih jalur independen. Ia menilai label tersebut memiliki visi yang sejalan dengannya, yakni memberi ruang bagi musisi dengan gaya dan karakter unik.

Secara musikal, “Langit Biru” mengusung aransemen lembut dengan nuansa menenangkan. Inungsky berharap pendengar bisa merasakan ketulusan dari setiap nada dan liriknya.

“Aku ingin pendengar merasa diajak bicara pelan, bukan hanya soal cinta, tapi juga soal keyakinan dan ketenangan,” tambahnya.

MENARIK DIBACA:  Papipapipu Viral, Mala Agatha Meledak dan Jadi Idola Generasi Muda

Meski kini menapaki jalur solo, Inungsky tetap membawa identitasnya sebagai pemain bass. Ia ingin membuktikan bahwa bassis juga bisa menjadi pusat cerita dalam musik.

“Aku pengen nunjukin kalau bassis juga bisa punya kisah sendiri. Jadi solois memberiku ruang lebih luas untuk bercerita lewat lirik tanpa meninggalkan bass,” katanya.

Berbeda dari tren promosi musik yang instan, Inungsky memilih pendekatan organik. Ia akan membagikan proses kreatifnya lewat media sosial, video behind the scene, hingga pertunjukan kecil yang lebih intim.

“Aku ingin promosi tetap natural dan jujur, seperti makna lagu ini. Musik yang tulus pasti menemukan pendengarnya sendiri,” ucapnya yakin.

Menutup pernyataannya, Inungsky menyampaikan harapannya agar industri musik Indonesia dapat lebih menghargai keunikan dan proses kreatif setiap musisi.

“Musik itu bukan soal viralitas, tapi tentang makna dan ketulusan. Sekecil apa pun apresiasi dari pendengar, itu sangat berarti bagi kami para musisi,” tutupnya.