Hongkong Land Luncurkan Inovasi Daur Ulang Kaca Bangunan Pertama di Hong Kong

GLOBAL44 Dilihat

HONG KONG, SINKAP.info — Pengembang properti Hongkong Land menjadi perusahaan pertama di Hong Kong yang memperkenalkan solusi daur ulang kaca tempered dan kaca laminasi dari bangunan komersial dan dinding tirai (curtain wall). Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi dengan Gammon Construction dan The Hong Kong Polytechnic University (PolyU), yang bertujuan menciptakan sistem ekonomi sirkular tertutup dalam proyek Tomorrow’s CENTRAL.

Program ini mengubah limbah kaca hasil pembongkaran menjadi bahan bangunan ramah lingkungan seperti blok partisi dan alternatif semen rendah karbon. Material hasil daur ulang tersebut akan digunakan kembali dalam proyek Tomorrow’s CENTRAL untuk meningkatkan efisiensi sumber daya sekaligus mengurangi dampak lingkungan.

Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya mencapai target pengalihan limbah sebesar 75% dalam proyek tersebut, sejalan dengan standar keberlanjutan LEED dan BEAM Plus. Inisiatif ini juga menanggapi permasalahan mendesak di Hong Kong, di mana kapasitas tempat pembuangan akhir diperkirakan akan mencapai batas maksimal pada 2026.

Michael Smith, CEO Hongkong Land, mengatakan bahwa inovasi ini merupakan terobosan penting bagi sektor konstruksi.

“Tomorrow’s CENTRAL adalah langkah visioner dalam inovasi berkelanjutan di tengah krisis limbah global dan lokal. Kami ingin membangun ekonomi sirkular, di mana limbah bukan lagi beban, tetapi sumber daya. Proyek ini akan menjadi model konstruksi berketahanan iklim yang dapat diterapkan di Hong Kong dan wilayah lain,” ujarnya.

MENARIK DIBACA:  Pasar Anggur China Tunjukkan Vitalitas Konsumsi Melalui Inovasi dan Pariwisata

Sementara itu, Kevin O’Brien, CEO Gammon Construction, menekankan pentingnya mengintegrasikan keberlanjutan sejak tahap awal pembangunan.

“Kami bangga mendukung visi Hongkong Land dengan menerapkan solusi sirkular untuk material pembongkaran. Kolaborasi dengan PolyU menunjukkan bahwa kerja sama antara industri dan akademisi dapat mendorong perubahan besar di sektor konstruksi,” katanya.

Dari sisi akademik, Prof. Chi Sun Poon, Direktur Research Centre for Resources Engineering towards Carbon Neutrality (RCRE) di PolyU, menilai proyek ini akan menjadi tonggak penting.

“Teknologi ini akan mengubah cara industri menangani limbah kaca tempered dan laminasi. Dampaknya akan terasa luas bagi sektor konstruksi Hong Kong dan kawasan lainnya,” jelasnya.

Proyek daur ulang kaca ini lahir dari hasil studi pra-konstruksi yang dilakukan Gammon, yang menemukan lebih dari 50 ton kaca bangunan seperti etalase, fasad, dan curtain wall akan dibongkar tanpa solusi daur ulang yang layak. Melalui kemitraan dengan PolyU, tim proyek berhasil mengembangkan teknologi untuk mengubah limbah kaca tersebut menjadi bahan konstruksi berstandar Departemen Bangunan Hong Kong, menjadikannya solusi daur ulang kaca pertama di kota itu.

MENARIK DIBACA:  Maraton Manusia dan Robot Pertama di Dunia: Kolaborasi Olahraga dan Uji Teknologi

Inisiatif ini sejalan dengan kerangka keberlanjutan Hongkong Land 2030, yang menargetkan pengalihan 50% limbah komersial dan 60% limbah konstruksi pada tahun tersebut. Pendekatan ini mencakup rantai pasok secara menyeluruh dengan penerapan kebijakan pengadaan berkelanjutan bagi semua pemasok.

Proyek Tomorrow’s CENTRAL sendiri merupakan bagian dari rencana tiga tahun senilai US$1 miliar untuk memperluas dan memperbarui kawasan ritel LANDMARK di pusat kota Hong Kong. Proyek ini diharapkan menjadi tolok ukur baru bagi konstruksi berkelanjutan di tengah modernisasi gedung-gedung tua di kota tersebut.

Teknologi daur ulang kaca tempered dan laminasi ini dijadwalkan mulai diterapkan pada 2026, setelah tahap penelitian selesai di seluruh portofolio Hongkong Land dan proyek Gammon. PolyU akan mempublikasikan hasil risetnya agar dapat dijadikan acuan global bagi industri konstruksi berkelanjutan.