BEIJING, SINKAP.info – Transformasi sektor jasa Tiongkok yang semakin mengedepankan inovasi dan teknologi mutakhir membuka peluang baru dalam kerja sama internasional. Hal ini disampaikan oleh Dale Pinto, Presiden dan Ketua Dewan CPA Australia, dalam wawancara tertulis dengan Xinhua menjelang pembukaan China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) 2025 di Beijing.
Menurut Pinto, komitmen Tiongkok dalam mendorong inovasi dan membangun produktivitas berkualitas tinggi tidak hanya memperkuat pertumbuhan domestik, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan untuk mitra internasional.
“Tiongkok kini memainkan peran penting dalam mendorong inovasi dan mempromosikan perdagangan jasa yang berkelanjutan di tingkat global,” ujar Pinto.
CIFTIS 2025 Jadi Wadah Kerja Sama Global
CIFTIS 2025 digelar di Shougang Park, Beijing, mulai Rabu hingga Minggu pekan ini, menghadirkan hampir 2.000 perusahaan peserta, termasuk perusahaan Fortune Global 500 dan pemimpin industri dari berbagai negara.
Tahun ini, Australia terpilih sebagai negara kehormatan (Guest Country of Honor) dan mengirimkan delegasi terbesar yang pernah hadir dalam sejarah keikutsertaannya di CIFTIS. CPA Australia, salah satu badan akuntansi terbesar di dunia, berpartisipasi untuk tahun kedua secara berturut-turut.
“Partisipasi Australia sebagai negara kehormatan menunjukkan semakin eratnya hubungan kerja sama jasa antara Australia dan Tiongkok,” jelas Pinto.
“Ini adalah pesan positif dari kedua negara yang ingin memperdalam kemitraan.”
Sektor Jasa Jadi Penggerak Ekonomi dan Kolaborasi Profesional
Dale Pinto menyebut perdagangan jasa sebagai pilar utama ekonomi Australia, dan Tiongkok sebagai salah satu mitra dagang terbesar negaranya. Ia menilai pasar Tiongkok menyimpan potensi besar, terutama di bidang jasa profesional, seperti akuntansi, konsultasi bisnis, teknologi, dan desain.
“Seiring terbukanya pasar Tiongkok dan semakin banyak perusahaan Tiongkok yang berekspansi ke luar negeri, permintaan terhadap jasa profesional akan meningkat signifikan,” ujarnya.
Pinto berharap CIFTIS akan membuka lebih banyak peluang bagi perusahaan dan institusi dari kedua negara untuk menjalin kerja sama serta mendorong pertukaran keahlian di kalangan profesional.
Layanan Berbasis Pengetahuan Tumbuh Pesat di Tiongkok
Pinto juga menyoroti pertumbuhan pesat layanan berbasis pengetahuan di Tiongkok, seperti pengembangan perangkat lunak dan desain berkualitas tinggi, yang dinilai sangat mendorong kolaborasi global dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“Faktor utama seperti modal, talenta profesional, data, dan kecerdasan kini semakin menonjol dalam lanskap ekonomi Tiongkok,” katanya.
Komitmen Tiongkok pada Inovasi dan Keberlanjutan
Menurut Pinto, upaya Tiongkok dalam membuka pasar jasa ditunjukkan melalui dukungan kebijakan, perlindungan kekayaan intelektual dan data, serta peningkatan standar profesional yang konsisten.
Ia juga memuji langkah Tiongkok dalam mendorong pembangunan berkelanjutan, seperti implementasi Rencana Aksi 2022–2030 yang mencakup sepuluh langkah spesifik untuk transisi energi rendah karbon berbasis teknologi.
“Ini adalah pendekatan strategis yang menunjukkan keseriusan Tiongkok dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau,” ujar Pinto.
Hubungan Dagang Tiongkok-Australia Terus Menguat
Perdagangan antara Tiongkok dan Australia terus mencatatkan pertumbuhan stabil dalam beberapa tahun terakhir. Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar Australia selama 16 tahun berturut-turut, termasuk sebagai tujuan ekspor utama dan sumber impor terbesar.
“Pembukaan Paviliun Negara Australia di CIFTIS merupakan momen penting untuk merayakan pencapaian tersebut dan memulai kerja sama yang lebih dalam demi pertumbuhan bersama,” tutup Pinto.