Demonstrasi Gen-Z Guncang Nepal, PM Mundur Mendadak Setelah Gedung Parlemen Dibakar

GLOBAL, SOROTAN46 Dilihat

KATHMANDU, SINKAP.info Gelombang demonstrasi besar-besaran yang dipimpin oleh kaum muda, khususnya generasi Gen-Z, mengguncang Nepal dalam beberapa hari terakhir. Aksi protes yang awalnya menentang kebijakan pemblokiran media sosial dan dugaan korupsi di pemerintahan ini meluas menjadi tuntutan pengunduran diri Perdana Menteri K. P. Sharma Oli.

Ribuan demonstran turun ke jalan di berbagai kota besar Nepal, termasuk ibu kota Kathmandu, sejak awal September 2025. Para pengunjuk rasa menuntut transparansi pemerintah dan menolak pembatasan kebebasan berpendapat yang terjadi setelah pemerintah memblokir akses ke platform media sosial utama sebagai upaya membendung penyebaran protes.

Situasi memuncak ketika pada 9 September, sekelompok demonstran membakar gedung parlemen Nepal dan sejumlah bangunan pemerintah lainnya. Kerusuhan ini menimbulkan bentrokan keras antara aparat keamanan dan para pengunjuk rasa. Sedikitnya 19 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 100 lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan tersebut.

Pemerintah Nepal sempat menerapkan pemblokiran internet dan media sosial untuk mengendalikan informasi dan menghambat mobilisasi massa. Namun, kebijakan ini mendapat kecaman luas dan akhirnya dicabut setelah protes meluas.

Pada 10 September 2025, Perdana Menteri K. P. Sharma Oli secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya. Dalam pernyataannya, Oli menyebut keputusan tersebut diambil demi meredakan ketegangan politik dan membuka jalan bagi proses rekonsiliasi nasional. Meski begitu, demonstran menilai pengunduran diri ini belum cukup dan tetap menuntut reformasi lebih luas dalam sistem politik Nepal.

Sementara itu, kalangan pemerintahan dan masyarakat sipil tengah berdiskusi mengenai pembentukan pemerintahan interim. Sumber terpercaya menyebut mantan Ketua Mahkamah Agung, Sushila Karki, kemungkinan akan ditunjuk sebagai Perdana Menteri sementara guna menstabilkan situasi politik dan mengawal proses transisi.

Kondisi keamanan di Nepal saat ini masih belum sepenuhnya stabil, dengan patroli keamanan yang ditingkatkan di beberapa titik rawan dan adanya jam malam di beberapa wilayah. Meski demikian, warga dan aktivis tetap bertekad melanjutkan perjuangan mereka demi perubahan demokratis dan pemberantasan korupsi.

Krisis politik dan sosial ini menandai momentum penting bagi Nepal, menunjukkan peran semakin besar generasi muda dalam menentukan masa depan bangsa