Bupati Meranti Hadiri Zikir Akbar dan Penanaman Pohon Bersama Lintas Sektoral

MERANTI, SINKAP.info Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H. Asmar menghadiri Majelis Silaturahim Kebudayaan, Zikir Akbar, dan Doa Bersama serta kegiatan penanaman pohon lintas sektoral yang digelar di Rumah Adat Melayu Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (4/9/2025).

Acara ini turut dihadiri Wakil Bupati Muzamil Baharudin, jajaran Forkopimda, pimpinan instansi vertikal, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta pejabat daerah dan tamu undangan lainnya.

Kegiatan dimulai dengan penganugerahan tanjak kepada 12 pejabat lintas vertikal sebagai simbol penghormatan dan pengukuhan sebagai bagian dari masyarakat adat Melayu Kepulauan Meranti. Di antaranya Kapolres Kepulauan Meranti, Kajari, Ketua Pengadilan Agama, Pabung Kodim 0303/Bengkalis, Danposal Selatpanjang, Kepala Imigrasi, Kalapas Selatpanjang, Kepala Bea Cukai, Kepala KSOP, serta pimpinan PLN dan Pelindo Selatpanjang.

Kapolres Meranti AKBP Aldi Alfa Faroqi dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program green policing, yang bertujuan menjaga kelestarian lingkungan melalui sinergi antara lembaga adat, aparat penegak hukum, pemerintah, dan masyarakat.

“Green policing mendorong sinergitas ekologis lintas sektoral. Ini juga memperkuat peran Polri dalam membangun opini publik yang positif dan citra Polri sebagai pengayom yang peduli terhadap lingkungan,” jelasnya.

Ia juga mengaku bangga menerima penghormatan dari LAMR dan berkomitmen menjaga nilai-nilai adat Melayu serta keamanan wilayah.

Sementara itu, Bupati H. Asmar dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) dalam melestarikan nilai budaya dan adat istiadat sebagai jati diri masyarakat Melayu di Kepulauan Meranti.

“LAMR memiliki posisi strategis dalam membina masyarakat agar tetap taat pada aturan dan ajaran agama. Ini sejalan dengan Perda Nomor 5 Tahun 2014, di mana adat dan syariat menjadi landasan kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Bupati juga menyampaikan apresiasi atas pengukuhan jajaran pimpinan daerah sebagai bagian dari masyarakat adat Melayu, yang dianggap sebagai bentuk pengakuan adat terhadap kontribusi instansi dan lembaga yang selama ini menjunjung nilai-nilai budaya lokal.

Menurutnya, kegiatan tersebut sejalan dengan visi Riau 2025–2045, yaitu “Riau Maju dan Berkelanjutan Berlandaskan Budaya Melayu yang Agamis”, serta visi Kabupaten Kepulauan Meranti yang Unggul, Agamis, dan Sejahtera.

“Mudah-mudahan sinergitas unsur tali berpilin tiga, yakni pemerintah, ulama, dan adat dapat terus terjalin untuk membangun kemajuan dan menjaga marwah daerah,” pungkasnya.