Program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo Dorong Kemerdekaan dari Ketimpangan Sosial Ekonomi

Ekonomi, Sosial148 Dilihat

JAKARTA, SINKAP.info Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Program Pembangunan dan Renovasi 3 Juta Rumah sebagai langkah konkret untuk mewujudkan kemerdekaan sejati bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya dari penjajahan, tapi juga dari ketimpangan sosial ekonomi.

Program ini bertujuan memberikan akses hunian layak bagi masyarakat miskin ekstrem, miskin, dan kelas menengah bawah serta mempersempit kesenjangan antara masyarakat perkotaan, pedesaan, dan pesisir.

“Presiden Prabowo ingin kemerdekaan dirasakan oleh setiap anak bangsa tanpa terkecuali. Salah satu caranya adalah memastikan setiap keluarga Indonesia memiliki hunian yang layak, tempat mereka membangun masa depan dengan penuh martabat,” ujar Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komarudin, Selasa (12/8/2025) di Jakarta.

Program ini juga menjadi solusi atas backlog perumahan yang mencapai 9,9 juta keluarga belum memiliki rumah dan sebanyak 26,9 juta rumah yang tidak layak huni perlu direnovasi.

Strategi pelaksanaan program mencakup renovasi 2 juta rumah tidak layak di desa, pembangunan 1 juta rumah baru di perkotaan melalui kemitraan dengan sektor swasta, serta penataan kawasan pesisir dan pembangunan hunian adaptif terhadap bencana.

Ujang menambahkan, pemerintah juga berupaya mengendalikan harga tanah dan tata ruang dengan mengarahkan subsidi untuk menormalkan harga tanah serta menata zonasi agar rumah tidak jauh dari pusat kegiatan ekonomi. Program ini juga didukung dengan peningkatan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air bersih.

Program 3 Juta Rumah merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo, yaitu melanjutkan pengembangan infrastruktur dan membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi.

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, menyatakan bahwa sektor perumahan tidak hanya mampu mengurangi backlog, tetapi juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan konstruksi, bahan bangunan, tenaga kerja, dan investasi swasta.

“Dampaknya akan langsung terasa terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Fahri.

Dengan pendekatan terintegrasi antara pembangunan fisik, pemberdayaan masyarakat, dan pemerataan ekonomi wilayah, Program 3 Juta Rumah diharapkan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kualitas hidup rakyat sekaligus memperkuat fondasi ekonomi Indonesia.