Satgas Udara Tabur 10 Ton Garam, Karhutla Riau Mulai Terkendali

Pekanbaru76 Dilihat

PEKANBARU, SINKAP.info Satuan Tugas (Satgas) Udara yang dikomandoi oleh Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru terus mengintensifkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menekan angka kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau. Strategi ini dinilai menjadi salah satu upaya efektif dalam menciptakan hujan buatan di wilayah terdampak, khususnya di kabupaten rawan seperti Rokan Hilir dan Rokan Hulu.

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin yang juga menjabat sebagai Komandan Satgas Udara, Marsma TNI Abdul Haris, menyampaikan bahwa operasi OMC telah berlangsung sejak Mei 2025. Hingga akhir Juli 2025, lebih dari 10 ton garam telah disemai ke atmosfer Riau menggunakan dua pesawat fixed wing yang mampu membawa 800 kilogram hingga 1 ton garam per penerbangan.

“Upaya masif ini menunjukkan komitmen Satgas Udara dalam memadamkan api dan mengurangi dampak karhutla terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat,” ujar Haris, Sabtu (26/7/2025).

Dampak Positif Mulai Terlihat

Haris menyatakan, hujan buatan hasil dari penyemaian garam telah mengguyur sejumlah wilayah titik api di Riau. Curah hujan dengan intensitas ringan hingga sedang ini membantu menurunkan jumlah titik panas secara signifikan.

“Alhamdulillah, titik api sudah jauh berkurang. Saat ini tinggal upaya pendinginan asap,” tambahnya.

Penurunan jumlah titik api ini juga merupakan hasil sinergi berbagai strategi penanggulangan, termasuk dukungan water bombing menggunakan helikopter di area yang sulit dijangkau tim darat.

Dukung Penanganan Karhutla dari Udara dan Darat

Selain penyemaian garam, Satgas Udara juga mengerahkan helikopter untuk pemadaman langsung dengan metode water bombing. Wilayah perbukitan dan kawasan hutan yang tak bisa dijangkau oleh personel darat kini bisa ditangani dari udara.

Upaya pemadaman juga mendapat bantuan dari faktor cuaca. Pada Jumat malam (25/7), hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur sejumlah wilayah di Riau. Meski cuaca pada Sabtu (26/7) terpantau cerah, Satgas Karhutla tetap melanjutkan operasi pencegahan dan pendinginan titik asap.

Komitmen Berkelanjutan

OMC akan terus dilaksanakan selama musim kemarau dan potensi karhutla masih tinggi. Satgas Udara berkomitmen untuk memaksimalkan seluruh armada dan sumber daya dalam menekan bencana asap yang rutin mengancam Riau setiap tahun.

“Pencegahan lebih baik daripada pemadaman. Karena itu, kami akan terus bekerja sebelum bencana menjadi lebih besar,” tutup Haris.

Langkah proaktif ini menunjukkan bahwa Pemerintah dan TNI AU tidak tinggal diam dalam menghadapi ancaman tahunan yang mengganggu kesehatan, ekonomi, dan lingkungan masyarakat Riau.