PEKANBARU, SINKAP.info – Pemerintah terus mengintensifkan upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau melalui berbagai strategi, salah satunya adalah Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Langkah ini diambil guna mempercepat turunnya hujan buatan di wilayah-wilayah rawan kebakaran.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat memimpin apel kesiapsiagaan penanganan karhutla di Kota Pekanbaru, Kamis (24/7/2025).
“Upaya penanganan melalui operasi modifikasi cuaca telah terus dilangsungkan dengan menambah jam terbang, mulai dari pukul 6 pagi hingga pukul 9 atau 10 malam,” ujar Hanif.
Menurutnya, OMC saat ini bukan lagi sekadar program pendukung, tetapi telah menjadi garda depan dalam pengendalian karhutla, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap penciptaan awan hujan.
Pesawat Caravan Dikerahkan, Sinergi Teknologi dan Tindakan Darat
Dalam pelaksanaan OMC, pemerintah mengerahkan pesawat jenis Caravan untuk melakukan penyemaian awan. Hanif menggambarkan proses ini sebagai bagian dari sinergi teknologi yang ditujukan untuk menciptakan hujan buatan demi menekan potensi karhutla.
“Pesawat Caravan itu telah meluncur di langit biru kita untuk mengikat awan dalam operasi modifikasi cuaca. Harapannya hujan bisa turun di wilayah-wilayah rawan terbakar,” jelasnya.
Namun, Hanif menegaskan bahwa OMC bukanlah satu-satunya solusi. Penanganan kebakaran, khususnya di kawasan sulit dijangkau seperti Rokan Hulu dan Rokan Hilir, tetap membutuhkan dukungan penuh dari strategi darat dan udara, seperti water bombing dan pengerahan pasukan pemadam di lapangan.
Libatkan Dunia Usaha, Pemerintah Dorong Gerakan Penanggulangan Bersama
Dalam upaya yang lebih menyeluruh, Menteri Hanif juga mendorong partisipasi aktif dunia usaha dalam penanggulangan karhutla. Menurutnya, bencana ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan perlu menjadi gerakan kolektif semua elemen masyarakat.
“Kita menggandeng dunia usaha untuk turut melakukan pemadaman. Ini bentuk konkret dari sinergi pusat dan daerah serta sektor swasta,” kata Hanif.
Ia menegaskan bahwa penanggulangan karhutla harus menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya kementerian atau instansi tertentu. Pemerintah ingin memastikan bahwa seluruh komponen bangsa turut bergerak aktif dalam mengatasi bencana tahunan ini.
“Mari kita kerahkan seluruh tenaga untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Riau. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tugas kita semua,” pungkasnya.