JAKARTA, SINKAP.info — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara menyatakan dukungan terhadap langkah Wakil Menteri Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam memberantas dugaan praktik kartel di sektor penyelenggaraan ibadah haji. Organisasi mahasiswa itu menilai upaya pembersihan tata kelola haji perlu dilakukan untuk melindungi kepentingan jamaah.
Koordinator Pusat BEM Nusantara, Muhammad Sardani, mengatakan praktik rente, manipulasi kuota, dan jaringan kepentingan tidak sehat yang diduga menguasai penyelenggaraan haji merupakan bentuk penyimpangan yang merugikan umat.
“BEM Nusantara berdiri di barisan yang sama dengan siapa pun yang berani melawan kerakusan dan kezaliman kartel haji. Sikap Dahnil adalah pukulan telak bagi mereka yang selama ini hidup dari manipulasi,” ujar Sardani dalam keterangannya.
Ia menilai berbagai serangan opini dan upaya mendiskreditkan Wamen Haji tersebut menunjukkan bahwa langkah pembenahan telah menyentuh kepentingan kelompok tertentu. Menurutnya, agenda pemberantasan praktik tidak sehat dalam penyelenggaraan haji merupakan kebutuhan mendesak untuk menjaga integritas pelayanan kepada jamaah.
BEM Nusantara juga menilai penyelenggaraan Haji 2026 harus menjadi momentum untuk memutus rantai praktik kotor yang disebutkan masih terjadi.
“Keberanian Dahnil adalah fondasi awal untuk memastikan perubahan itu terjadi. Siapa pun yang menghalangi upaya tersebut berarti berhadapan langsung dengan kepentingan umat,” kata Sardani.
Di akhir pernyataannya, BEM Nusantara meminta seluruh pihak menghormati kesucian ibadah haji dan tidak memanfaatkan proses penyelenggaraannya demi keuntungan tertentu.
“Kartel haji harus dihentikan. Dan BEM Nusantara akan berdiri melawan setiap upaya yang mencoba menjatuhkan mereka yang berani memperbaiki sektor ini,” tutup Sardani.







