Gerakan Pangan Murah di Rumbai Barat, Gubernur Riau: Selisih Rp500 Sangat Bermakna

Pekanbaru80 Dilihat

PEKANBARU, SINKAP.info — Pemerintah Provinsi Riau terus mendorong upaya menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi melalui pelaksanaan Gerakan Pangan Murah. Program ini kembali digelar di Kecamatan Rumbai Barat, Senin (1/9), dan dihadiri langsung oleh Gubernur Riau, Abdul Wahid.

Dalam sambutannya, Gubernur menekankan pentingnya menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok, bahkan hingga pada selisih kecil sekalipun.

“Bagi ibu-ibu yang saya temui, selisih harga Rp500 pun sangat berarti. Maka itu, Gerakan Pangan Murah ini adalah bentuk nyata kepedulian pemerintah,” ujar Wahid saat menyapa warga di halaman Kantor Camat Rumbai Barat.

Ia menjelaskan bahwa pangan merupakan salah satu penyumbang terbesar terhadap inflasi. Karena itu, Pemerintah Provinsi Riau menggencarkan program pasar murah secara bergilir di berbagai kecamatan setiap harinya.

“Sampai hari ini, sudah tiga bulan kami lakukan pasar murah bergilir. Melalui PT Riau Pangan Bertuah, setiap hari kami hadir di kecamatan berbeda,” tambahnya.

Dalam kegiatan tersebut, sejumlah komoditas dijual dengan harga di bawah pasaran. Gubernur menyebut, beras SPHP yang biasa dijual Rp65.000 per 5 kg, ditawarkan seharga Rp60.000, bahkan diturunkan menjadi Rp58.000 atas permintaan masyarakat. Begitu pula minyak goreng yang semula Rp15.500, disesuaikan menjadi Rp15.000.

Salah satu warga, Wisnarti, mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini.

“Bagi kami yang ekonominya di bawah, ini sangat membantu. Harganya beda jauh dibanding di pasar atau warung,” katanya.

Wisnarti, yang memiliki usaha kecil membuat kue, menyebut bahan pokok seperti gula dan minyak adalah kebutuhan utama dalam usahanya. Ia berharap program serupa terus berlanjut.

“Saya tunggu-tunggu program ini. Kalau bisa, jangan cuma sesekali, tapi terus ada,” harapnya.

Gubernur berharap, Gerakan Pangan Murah ini menjadi solusi jangka pendek dalam menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat, sembari terus mengupayakan kebijakan ekonomi yang pro-rakyat.