Hong Kong Pacu Peran Global di Jalur Sutra Baru

GLOBAL88 Dilihat

HONG KONG, SINKAP.info – Sebagai pusat perdagangan dan keuangan global, Hong Kong semakin memperkuat peran strategisnya dalam menghubungkan negara-negara peserta Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/B&RI) yang mencakup lebih dari 150 negara di seluruh dunia.

Berdasarkan data pemerintah, perdagangan luar negeri Hong Kong dengan negara-negara B&RI, di luar Tiongkok Daratan, melonjak hampir 78 persen antara 2013 hingga 2024. Angka ini setara dengan 3,2 kali lipat pertumbuhan perdagangan Hong Kong secara keseluruhan pada periode yang sama.

Pemerintah Daerah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR) terus memanfaatkan potensi besar ini melalui berbagai misi dagang ke negara-negara mitra B&RI. Pemerintah juga rutin mengundang para pembuat kebijakan global, pemimpin bisnis, investor, dan akademisi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Belt and Road yang diadakan setiap tahun di Hong Kong.

Chief Executive HKSAR, John Lee, telah memimpin kunjungan tingkat tinggi ke empat dari enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), termasuk Kuwait dan Qatar, serta enam dari sepuluh negara anggota ASEAN yang merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi Hong Kong.

MENARIK DIBACA:  Alibaba Luncurkan Qwen3, Model AI Open-Source dengan Kemampuan Hybrid Reasoning

Pekan lalu, Kantor Belt and Road (BRO) di bawah Biro Pengembangan Ekonomi dan Perdagangan Hong Kong memimpin misi infrastruktur dan konstruksi ke Indonesia dan Malaysia. Delegasi tersebut dipimpin langsung oleh Komisaris Belt and Road, Nicholas Ho.

Misi ini bertujuan memperkuat hubungan antar pemerintah, menjembatani investor dengan pemilik proyek, serta mempromosikan keunggulan unik Hong Kong di bawah prinsip “satu negara, dua sistem”, seperti sistem hukum common law dan kebebasan arus modal serta bakat profesional.

Salah satu perusahaan yang menonjol adalah i2Cool, startup teknologi ramah lingkungan asal Hong Kong. Perusahaan ini telah mengimplementasikan sistem pendingin i2Coating di atap Dubai Mall, membantu pusat perbelanjaan tersebut menghemat 20 persen konsumsi energi untuk pendingin ruangan. Selama kunjungan ke Indonesia dan Malaysia, i2Cool juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan mitra lokal.

Selain itu, sebuah perusahaan Hong Kong tengah berinvestasi dalam pembangunan pusat data (data center) berskala besar di Jakarta. Fasilitas Tier III ini memiliki beban daya awal sebesar 20 megawatt dan didukung sistem keamanan canggih serta pemantauan 24 jam. Proyek ini mencerminkan peran Hong Kong sebagai “super connector” dan “super value-adder” dalam mewujudkan konektivitas digital di bawah inisiatif Digital Silk Road.

MENARIK DIBACA:  WeChat dan TikTok Jadi Incaran Trump

Dalam aspek hukum, Hong Kong juga akan menjadi markas besar organisasi hukum internasional baru, International Organization for Mediation (IOMed). Lembaga antar-pemerintah ini akan menjadi yang pertama di dunia yang khusus menangani penyelesaian sengketa internasional melalui mediasi, dengan tujuan menciptakan solusi damai lintas budaya dan sistem hukum.

Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan terhadap kerja sama multilateral, Hong Kong akan menggelar Belt and Road Summit ke-10 pada 10–11 September 2025. Acara ini diharapkan kembali menarik ribuan peserta dari seluruh dunia, termasuk pejabat tinggi, pelaku industri, dan investor.

Tahun lalu, konferensi ini dihadiri lebih dari 6.000 peserta dan 90 pembicara kelas dunia, serta mencetak lebih dari 800 pertemuan bisnis satu lawan satu dan menampilkan lebih dari 110 peserta pameran.