Tragedi Rinjani: Keluarga Pendaki Brasil Gugat Kinerja Tim Penyelamat

GLOBAL366 Dilihat

LOMBOK, SINKAP.info Keluarga Juliana Marins, seorang wisatawan asal Brasil yang ditemukan tewas setelah jatuh dari tebing di kawasan Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, menuduh tim penyelamat Indonesia melakukan kelalaian dalam proses evakuasi.

Juliana Marins (26) dilaporkan jatuh dari tebing di sekitar jalur pendakian menuju kawah Gunung Rinjani pada Sabtu, 21 Juni 2025, pukul 06.30 WITA. Ia tengah mendaki bersama sekelompok orang menuju puncak gunung setinggi lebih dari 3.700 meter itu.

Setelah empat hari pencarian, pada Selasa, 24 Juni, tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) berhasil menemukan jasad Marins di dasar jurang. Evakuasi dilakukan dalam kondisi cuaca buruk dan medan yang sulit.

Namun, keluarga Marins menyatakan bahwa tim penyelamat telah lalai dalam menjalankan tugas. Dalam unggahan di media sosial yang dibagikan pada Rabu, 25 Juni, mereka menulis: “Juliana mengalami kelalaian besar dari pihak tim penyelamat. Jika mereka tiba dalam waktu estimasi tujuh jam, Juliana masih bisa diselamatkan. Sekarang kami akan menuntut keadilan untuknya, karena itulah yang dia pantas dapatkan!”

Keluarga juga menyebut bahwa mereka menerima informasi yang menyesatkan tentang kondisi Juliana. Mereka menuduh tim penyelamat memanipulasi video proses penyelamatan serta memberikan laporan palsu bahwa Juliana telah menerima makanan dan air selama proses pencarian.

“Sangat menyedihkan dan serius. Putri saya adalah warga negara Brasil berusia 26 tahun, dan tampaknya tidak ada yang peduli, kecuali keluarga dan teman,” ujar ayah Juliana, Manoel Marins, seperti dikutip media Brasil TV Globo.

Kritik juga ditujukan kepada Kedutaan Besar Brasil di Jakarta yang disebut tidak memberikan dukungan kepada keluarga korban. Saudari Juliana, Marianna Marins, mengatakan bahwa pihak pemerintah Indonesia tidak jujur dan Kedutaan Brasil tidak memverifikasi informasi secara menyeluruh.

“Pemerintah Indonesia berbohong, dan kedutaan tidak memeriksa fakta sebelum memberi tahu kami,” ujar Marianna.

Jasad Marins telah dievakuasi dari lokasi kejadian dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram, untuk proses identifikasi. Ayah korban telah mengenali jenazah anaknya.

Kementerian Luar Negeri Brasil menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan menyatakan bahwa kecelakaan tragis ini merupakan duka mendalam. Hingga saat ini, baik pemerintah Indonesia maupun Kedutaan Brasil di Jakarta belum memberikan pernyataan resmi menanggapi tuduhan keluarga korban