YINCHUAN, SINKAP.info – Pasar anggur di China menunjukkan pertumbuhan yang dinamis, ditandai dengan meningkatnya minat konsumen terhadap produk anggur dalam berbagai bentuk dan suasana konsumsi yang lebih santai. Tren ini terlihat jelas dalam gelaran Pameran Budaya dan Pariwisata Anggur Internasional China (Ningxia) ke-5 yang digelar di Yinchuan, Ibu Kota Daerah Otonom Ningxia Hui, barat laut China.
Salah satu daya tarik utama pameran ini adalah sajian hot pot daging kambing dengan kuah anggur merah yang memadukan dua produk unggulan Ningxia: daging kambing dan anggur lokal. Tian Feng, pengelola restoran hot pot yang ikut serta dalam pameran, mengatakan bahwa kombinasi air pegunungan, anggur merah, dan bahan-bahan herbal menghasilkan rasa lezat tanpa bau amis.
“Menu ini sangat digemari, restoran kami sering penuh terutama di akhir pekan,” ujarnya, Rabu (11/06).
Perubahan gaya konsumsi ini mencerminkan semakin meluasnya penerimaan masyarakat terhadap anggur sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari, tidak hanya terbatas pada acara resmi atau pencicipan profesional. Hal ini sejalan dengan promosi konsep “ekonomi mabuk ringan” yang diusung oleh Ningxia sebagai wilayah penghasil anggur terbesar di China.
Dengan iklim kering dan sejuk serta sinar matahari yang melimpah, kawasan di kaki timur Pegunungan Helan dianggap sebagai “zona emas” untuk budidaya anggur berkualitas tinggi. Hingga akhir 2024, tercatat lebih dari 40.000 hektare lahan anggur di Ningxia, dengan produksi tahunan mencapai 140 juta botol dan ekspor ke lebih dari 40 negara.
Di pameran tersebut, produk anggur kaleng berwarna cerah dari Ningxia State Farm Winery menarik perhatian pengunjung. Menurut manajer penjualan Li Shuang, anggur kaleng lebih praktis dan sesuai untuk berbagai suasana seperti piknik atau berkemah. Selain anggur kaleng, perusahaan juga menghadirkan varian inovatif seperti anggur melati creamy, wine teh lemon oolong, wine kopi hitam, dan produk non-alkohol yang turut mendorong pertumbuhan penjualan sebesar 20 persen tahun lalu.
Lu Ting, seorang profesional pariwisata dan sommelier lokal, menyambut baik inovasi ini.
“Chardonnay dengan sate, wine merah dengan hot pot semua soal berbagi kebahagiaan,” ujarnya sambil mencicipi beragam jenis wine di pameran.
Pameran yang berlangsung selama empat hari ini dijadwalkan menampilkan sesi pencicipan wine dunia, kompetisi inovasi produk, pameran seni, dan eksibisi kilang anggur.
Sebelumnya, pada bulan Mei, kota Yinchuan juga menggelar lomba maraton yang melibatkan 43 kilang anggur lokal. Para peserta mendapat fasilitas tur kebun anggur gratis, sesi pencicipan, dan diskon pembelian wine. Strategi berbasis event ini terbukti meningkatkan jumlah kunjungan wisata dan tingkat hunian hotel di kota tersebut.
“Kami ingin menjadikan seluruh kota sebagai museum hidup anggur,” kata Li Bingjie, Direktur Pusat Layanan Pengembangan Industri Anggur Yinchuan.
Dalam sambutan pembukaan pameran, Presiden Organisasi Internasional Anggur dan Wine, Yvette van der Merwe, mengakui kontribusi kawasan Ningxia terhadap perkembangan industri anggur global.
“Saya melihat energi pertumbuhan kawasan Helan Mountain telah memberi inspirasi baru bagi komunitas wine dunia,” ujarnya.