Laporan Baru Serukan Aksi Kolektif Tangani Ancaman Resistensi Antimikroba di Asia

GLOBAL474 Dilihat

SINGAPURA, SINKAP.info – Laporan baru yang diterbitkan oleh Centre for Impact Investing and Practices (CIIP) bekerja sama dengan inisiatif GAEA dari Forum Ekonomi Dunia, serta didukung oleh Philanthropy Asia Alliance (PAA), menyoroti ancaman yang semakin meningkat dari resistensi antimikroba (AMR) di Asia. Laporan ini menyerukan kolaborasi lintas sektor yang mendesak dan investasi yang signifikan untuk memerangi krisis yang berkembang ini, yang diperkirakan dapat menghabiskan biaya hingga US$700 miliar pada tahun 2050 dan melampaui kanker sebagai penyebab kematian utama di dunia.

AMR: Pandemi Diam yang Berdampak Global

Laporan Targeted Action and Financing the Fight Against Antimicrobial Resistance in Asia menekankan bahwa AMR, yang sering disebut sebagai pandemi diam, bertanggung jawab atas 4,7 juta kematian setiap tahun, dengan Asia menyumbang lebih dari setengahnya. Jika tidak ditangani, AMR diperkirakan akan menyebabkan lebih dari 8 juta kematian per tahun pada tahun 2050, menjadikannya penyebab kematian utama di dunia, melampaui kanker.

“AMR adalah krisis yang terus berkembang dan mengancam untuk membalikkan kemajuan medis yang telah dicapai selama beberapa dekade, dengan Asia menjadi pusat tantangan ini. Kami telah mengidentifikasi kebutuhan yang jelas, tetapi tidak ada satu organisasi pun yang dapat menghadapinya sendirian. Pendanaan filantropik dan katalitik yang substansial diperlukan,” kata Ms. Dawn Chan, CEO CIIP.

“Saatnya bagi semua sektor untuk mengumpulkan sumber daya, berkolaborasi, dan memastikan bahwa perawatan yang efektif tetap dapat diakses oleh semua orang.”

Empat Area Kunci untuk Aksi

MENARIK DIBACA:  Sentosa dan Mount Faber Rayakan SG60 dengan Pagelaran Budaya Peranakan Spektakuler

Laporan ini menguraikan empat area intervensi berdampak tinggi bagi para pendonor dan mitra untuk fokuskan:

  1. Edukasi: Meningkatkan kesadaran di kalangan klinisi, pasien, dan petani tentang AMR dan pencegahannya, serta menekankan pentingnya menghindari penyalahgunaan antimikroba.
  2. Pencegahan: Memperkuat sistem kesehatan dan berinvestasi dalam kemampuan diagnostik yang lebih baik, serta meningkatkan kebersihan dan sanitasi untuk mencegah infeksi.
  3. Pemantauan: Meningkatkan sistem surveilans regional dan pengumpulan data serta berbagi informasi antar aktor, terutama di negara dengan pendapatan rendah.
  4. Pengobatan: Berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan antimikroba baru, serta meningkatkan akses terhadap obat-obatan esensial yang baru.

Pentingnya Aksi Kolektif

Laporan ini menyoroti pentingnya aksi kolektif, terutama di tengah tekanan iklim yang semakin meningkat, yang mempercepat pertumbuhan bakteri dan penyebaran penyakit. Dengan infrastruktur kesehatan yang tidak memadai di Asia, ditambah dengan penggunaan antimikroba yang meningkat di sektor pertanian, kawasan ini berada di titik kritis dalam menghadapi AMR.

“Kompak Davos tentang AMR, yang diluncurkan awal tahun ini, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor publik-swasta-filantropi,” kata Ms. Gim Huay Neo, Managing Director di Forum Ekonomi Dunia.

“Laporan ini membangun kerangka kerja tersebut dengan menawarkan solusi praktis di mana investasi katalitik dapat membuat perbedaan besar dalam menjaga kesehatan masyarakat.”

Dampak Ekonomi dan Peluang Investasi

Dampak finansial dari AMR di Asia Pasifik diperkirakan akan mencapai hingga US$700 miliar pada tahun 2050, setara dengan hampir 1% dari PDB kawasan ini. Namun, laporan ini juga menyoroti bahwa investasi tepat waktu dalam solusi AMR dapat menghemat biaya kesehatan hingga US$10-15 miliar per tahun dan mengurangi kerugian sosial-ekonomi hingga US$40 miliar dalam dekade berikutnya.

MENARIK DIBACA:  Hong Kong: Era Baru Sportainment Dimulai di Kai Tak Stadium

Peran Pendonor dan Investor

Filantropis, investor berdampak, dan pendonor swasta memiliki peran penting dalam menutup kesenjangan kritis, terutama dalam pengembangan obat tahap akhir, di mana pendanaan masih sangat terbatas. Laporan ini menekankan pentingnya menggerakkan sumber daya untuk mendukung pengembangan obat-obatan, memperkuat jalur antimikroba, dan meningkatkan akses ke obat-obatan esensial di wilayah yang kurang terlayani.

“Laporan ini menjadi katalis untuk keterlibatan yang lebih dalam dari semua sektor filantropi, publik, dan swasta. Kami sangat mengapresiasi upaya organisasi-organisasi seperti Gates Foundation dan Wellcome Trust yang sudah berkontribusi dalam penelitian AMR dan meningkatkan akses terhadap solusi yang lebih terjangkau. Sekarang adalah waktunya bagi lebih banyak mitra untuk bergabung, mengumpulkan sumber daya, dan mendukung solusi-solusi berdampak tinggi,” kata Mr. Shaun Seow, CEO PAA.

Panggilan untuk Aksi Mendesak

Seiring AMR yang terus berkembang menjadi ancaman global, jelas bahwa pendekatan bersama dan lintas sektor sangat penting untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, sistem pangan, dan ekonomi. Laporan ini menyerukan aksi segera dari pemerintah, bisnis, filantropis, dan penyedia layanan kesehatan untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh resistensi antimikroba, menjaga keamanan kesehatan, dan memastikan ketahanan masa depan bagi Asia.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai laporan ini, kunjungi Hub Pengetahuan CIIP.