PEMATANGSIANTAR, SINKAP.info – Aksi unjuk rasa penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM)yang dilakukan oleh mahasiswa yang bergabung dalam kelompok Cipayung plus di luar kantor DPRD Pematangsiantar berakhir ricuh, Senin (05/09) siang.
Kericuhan berawal ketika petugas Polres Pematang Siantar menembakkan gas air mata kepada para pengunjuk rasa .
Situasi tersebut sempat memanas hingga menghebohkan massa maupun petugas yang berjaga di lokasi, akibat merasakan kepedihan, karena gumpalan asap gas air mata dan terjadi kejar-kejaran.
Foto dan video penembakan gas air mata dan pemukulan yang dilakukan kepolisian polres Pematang Siantar kepada mahasiswa sempat viral di berbagai media sosial
Massa selanjutnya menuju Mako Polres Pematangsiantar dan meminta pertanggungjawaban aparat atas aksi yang mengakibatkan temannya mereka satu orang dikabarkan terluka.
Kepada wartawan Kaporles Pematang Siantar AKBP Fernando menyampaikan permintaan maaf nya atas peristiwa yang terjadi.
” Saya AKBP Fernando Selaku Kapolres Pematang Siantar mohon maaf atas bentrokan yang terjadi Khususnya Kepada Mahasiswa Cipayung Plus ,itu semua disebabkan Kurang Komunikasi dilapangan sehingga kejadian tersebut biasa terjadi,” terangnya.
SINKAP.info | Laporan: Hamdan Nst