PEKANBARU, Sinkap.info – Permasalahan limbah B3 sampai hari ini belum tertangani oleh Chevron dan kendalanya juga ada di SKK migas yang belum juga melakukan pemulihan dampak lingkungan operasi selama ini.
Demikian disampaikan narasumber pakar lingkungan Dr. Elviriadi, S.Pi pada kesempatan diskusi via zoom yang ditaja HMI (MPO) cabang Pekanbaru, Sabtu (08/05) malam.
Dr. Elviriadi, S.Pi, M.Si menjelaskan permasalahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang harus diselesaikan segera karena masih belum tuntasnya permasalahan limbah dari PT Chevron Pasifik Indonesia (PT CPI) di Blok Rokan.
Tokoh pakar lingkungan yang biasa dipanggil Bang Elv ini juga mengatakan pernah langsung meninjau lapangan melihat kondisi lingkungan tercemar limbah B3 sangat miris.
“Ya, saat itu saya bersama dinas LHK turun ke lapangan untuk meninjau dan ditemukan banyak titik tumpahan limbah B3 yang belum terselesaikan sedangkan PT CPI tinggal 3 bulan saja berada disini,” beber Elv.
Ia mengungkapkan bahwa permasalahan limbah yang belum terselesaikan ini dikarenakan melemaahnya gerakan Riau sehingga masalah limbah jadi bom waktu bagi masyarakat riau.
“Ada faktor instrumentatif karena melemahnya gerakan Riau. Riau hari ini bukan riau yang dahulu yang cenderung pada oportunis tidak memperhatikan permasalahan lingkungan di Blok Rokan,” ungkapnya.
Mantan aktivis mahasiswa ini menuturkan kepentingan pribadi dan kelompok atas blok rokan menjadi penyebab melemahnya gerakan sosial masyarakat Riau.
“Orang Riau yang kritis sudah tidak bersuara atas kepentingan masyarakat Riau lagi. Perjuangan jadi tidak berimbang. Ini dikarenakan melemahnya gerakan sosial masyarakat Riau, ya ada beberapa pihak lebih mengutamakan atas kepentingan pribadi dan kelompok,” ujar Elv pengurus MN KAHMI.
SINKAP.info | Editor: Mkh