MERANTI, SINKAP.info — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menetapkan status siaga bencana hydrometeorologi menyusul informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi terjadinya badai siklon tropis Senyar di wilayah Sumatera, termasuk Kepulauan Meranti. Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Meranti, M. Khardafi, Minggu (7/12/2025).
Menurut Khardafi, penetapan status siaga bencana ini dilakukan langsung oleh Bupati H. Asmar sebagai langkah antisipatif untuk melindungi masyarakat. BPBD diminta untuk berkoordinasi dengan TNI, Polri, serta aparatur kecamatan dan desa dalam menyiapkan berbagai langkah mitigasi.
“Penetapan status siaga bencana hydrometeorologi ini sesuai instruksi Bupati menyusul informasi BMKG terkait kemungkinan terjadinya badai siklon tropis di wilayah Sumatera,” jelas Khardafi.
BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem berupa angin kencang dan hujan lebat yang dapat memicu banjir, sebagaimana yang terjadi di sejumlah wilayah Sumatera seperti Sumbar, Aceh, dan Sumut. Penetapan status siaga di Meranti tertuang dalam SK Bupati tanggal 12 November 2025 dan berlaku hingga 31 Desember 2025.
BPBD Meranti telah melakukan berbagai kesiapsiagaan, termasuk rapat koordinasi dengan Polri, apel siaga, pengecekan lapangan, serta mitigasi di daerah rawan bencana.
“Sejak ditetapkan BMKG sebagai daerah rawan bencana, kami langsung berkoordinasi dengan Polri, menggelar Rakor dan apel siaga, serta turun ke lapangan untuk melakukan mitigasi di wilayah rawan,” kata Khardafi.
Lebih lanjut, Khardafi menekankan peran aktif BPBD dalam menangani bencana, mulai dari mitigasi hingga koordinasi dengan seluruh mitra Pemda, TNI, Polri, pemerintah kecamatan dan desa, serta relawan.
“Kami harus berperan aktif, memitigasi daerah rawan bencana, dan mengantisipasi setiap kemungkinan terjadinya bencana. Koordinasi dilakukan dengan kepolisian, TNI, Pemda, kecamatan, desa, dan relawan untuk meminimalisir dampak,” jelasnya.
Selain itu, BPBD Meranti juga melakukan sosialisasi dan memberikan panduan kepada masyarakat agar lebih siap menghadapi bencana, sehingga risiko kerusakan dan kepanikan dapat diminimalisir.
“Kami terus memberikan masukan positif kepada masyarakat agar terhindar dari dampak bencana yang berat,” tutup Khardafi.
Penetapan status siaga ini menunjukkan langkah cepat dan koordinasi intensif pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana alam, terutama menghadapi badai siklon tropis Senyar yang diperkirakan melanda wilayah Sumatera dan sekitarnya.







