Dosen Pendidikan dan Kesehatan Kolaborasi Ciptakan SOP Berbasis HKI di Sekolah

NASIONAL, Pendidikan29 Dilihat

SURAKARTA, SINKAP.info – Inovasi lintas disiplin antara dosen pendidikan dan dosen spesialis medikal bedah melahirkan Standar Operasional Prosedur (SOP) berbasis Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang telah diimplementasikan di Sekolah Dasar Negeri di Kota Surakarta, Jawa Tengah. SOP ini diperkenalkan pada hari Minggu (7/12) melalui rilis berjudul “SOP Inovasi Pengembangan School Health Literacy Tool-Kit untuk Sekolah Dasar”.

SOP inovatif ini dikembangkan oleh Dr. Elinda Rizkasari, S.Pd., M.Pd., dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta, bersama Prima Trisna Aji, dosen Program Studi Spesialis Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Semarang.

Dr. Elinda Rizkasari menjelaskan, inovasi ini lahir dari kebutuhan nyata di sekolah dasar terkait penguatan layanan kesehatan berbasis edukatif yang terstruktur dan mudah diterapkan oleh guru serta tenaga kependidikan. Menurutnya, SOP ini merupakan bentuk pengembangan kolaborasi dua bidang ilmu yang berbeda namun saling melengkapi.

MENARIK DIBACA:  Inungsky Hadir dengan “Langit Biru”, Kisah Keberanian dan Kejujuran dalam Musik Indonesia

“Inovasi SOP ini tidak hanya berhenti pada tataran konsep, tetapi sudah diterapkan langsung di sekolah dasar negeri di Surakarta. Ke depan, SOP ini akan terus dikembangkan agar dapat diterapkan lebih luas,” ujar Dr. Elinda.

Ia menambahkan, keberadaan SOP yang terstandar dan dilindungi HKI penting untuk memastikan praktik kesehatan di sekolah berjalan sistematis, aman, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat literasi kesehatan sejak usia dini.

Sementara itu, Prima Trisna Aji menyampaikan rasa syukur atas terselesaikannya inovasi SOP tersebut. Ia menilai kolaborasi lintas disiplin menjadi kekuatan utama dalam menghadirkan inovasi yang bernilai akademik sekaligus berdampak langsung bagi masyarakat.

“Kami bersyukur inovasi SOP ini selesai dengan baik dan memberikan manfaat nyata. SOP ini juga telah dipresentasikan dalam seminar internasional di Malaysia dan mendapat respons positif karena menggabungkan keilmuan kesehatan klinis dengan pendekatan pendidikan,” kata Prima.

MENARIK DIBACA:  Sebelum Menaiki Pesawat, Presiden Jokowi: Dashboard Lancang Kuning Bagus Sekali

Prima menekankan bahwa keterlibatan dosen spesialis medikal bedah memastikan SOP yang disusun memiliki dasar ilmiah dan klinis yang kuat, namun tetap sesuai dengan konteks dan kebutuhan sekolah dasar.

Selain diterapkan di tingkat lokal, inovasi SOP berbasis HKI ini telah diperkenalkan dalam forum internasional, menunjukkan relevansinya secara global, khususnya dalam penguatan promosi dan pencegahan kesehatan berbasis sekolah. Para pengembang berharap SOP ini dapat menjadi model nasional dalam membangun sinergi antara sektor pendidikan dan kesehatan.

Kolaborasi ini sekaligus menegaskan peran strategis perguruan tinggi dalam menghasilkan inovasi aplikatif dan berkelanjutan. Melalui pengembangan SOP berbasis HKI, dosen dari dua disiplin ilmu berbeda berhasil menghadirkan solusi konkret yang memperkuat layanan kesehatan di sekolah, sekaligus mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan peserta didik sejak usia dini.