Dr. Bakhrul Tekankan Pendekatan Rumah Tangga sebagai Kunci Pemberdayaan Ekonomi Desa

Medan36 Dilihat

MEDAN, SINKAP.info — Pendekatan berbasis rumah tangga dinilai menjadi kunci utama dalam memperkuat pemberdayaan ekonomi desa. Hal ini disampaikan oleh akademisi Dr. Bakhrul Khair Amal, M.Si., dalam Rapat Penyusunan Pedoman Bersama Rencana Tindak (PBRT) Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) yang digelar secara daring oleh Direktorat Tata Pemerintahan dan Pemberdayaan Umum (DITPPU), Kamis (6/11).

“Kita tidak sedang menulis dokumen administratif, tetapi sedang merancang arah perubahan yang harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa,” ujar Dr. Bakhrul dalam sesi Zoom Meeting DITPPUZOOM2.

Menurutnya, pendekatan berbasis rumah tangga atau household-based approach menjadi inti penguatan kapasitas masyarakat desa agar mampu berpartisipasi aktif, inklusif, dan berdaya dalam pembangunan ekonomi keluarga.

Pendekatan ini juga tertuang dalam Term of Reference (TOR) resmi kegiatan PBRT TEKAD yang diterbitkan DITPPU pada 29 Oktober 2025. TOR tersebut menjelaskan bahwa kegiatan PBRT termasuk dalam Komponen 1 Program TEKAD yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi desa melalui peningkatan kapasitas keluarga.

MENARIK DIBACA:  Mhd Rais Khair Wakili Sumatera Utara di Parlemen Remaja 2025

Selain mendorong partisipasi perempuan, pendekatan ini memperkuat peran anggota keluarga dalam pengambilan keputusan serta menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan rumah tangga dan inklusi sosial di tingkat lokal.

Dr. Bakhrul menegaskan bahwa keberhasilan pedoman ini tidak boleh berhenti di tingkat kebijakan.

“Kita perlu menulis pedoman yang bukan hanya kuat di atas kertas, tapi juga hidup di lapangan. Setiap panduan harus punya ruh pemberdayaan yang menjadikan warga desa subjek perubahan, bukan sekadar objek program,” tegasnya.

MENARIK DIBACA:  Komunitas AWC Gelar MOM EXPO Vol. 1: Dorong Peran Ibu Produktif dan Anak Bahagia

Rapat yang dipandu oleh jajaran DITPPU itu juga membahas penyusunan modul pelatihan bagi LSM dan kader desa, terutama di wilayah uji coba seperti Provinsi Papua Barat. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa dan Daerah Tertinggal, Dr. H.M. Ridha Haykal Amal, S.H., M.H., S.Sos., M.Si., sebagaimana tertuang dalam TOR kegiatan.

Melalui rapat virtual ini, para peserta berharap hasil penyusunan pedoman PBRT TEKAD dapat menghasilkan strategi nyata untuk memutus rantai kemiskinan berbasis keluarga, dengan menumbuhkan semangat gotong royong dan partisipasi masyarakat.

“Kunci pemberdayaan bukan sekadar program, tetapi rasa memiliki dan kebersamaan dalam keluarga desa. Dari sanalah perubahan sosial yang berkelanjutan dimulai,” tutup Dr. Bakhrul penuh optimisme.