Bupati Meranti Pacu Hilirisasi Kelapa, China Siap Investasi Triliunan Rupiah

Ekonomi, NASIONAL245 Dilihat

MERANTI, SINKAP.info — Pemerintah Indonesia terus mempercepat program hilirisasi kelapa sebagai strategi meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan nasional. Seiring dengan langkah tersebut, investor asing asal Tiongkok menyatakan kesiapan untuk menanamkan investasi besar dalam pengembangan industri pengolahan kelapa di Indonesia.

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengatakan, Indonesia akan segera memiliki pabrik hilirisasi kelapa hasil investasi dari perusahaan pengolahan kelapa terbesar asal China. Proyek tersebut ditujukan untuk mengolah kelapa langsung di dalam negeri, yang selama ini sebagian besar diekspor ke China dalam bentuk mentah.

“Groundbreaking pertama sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Pemerintah berkomitmen agar hilirisasi hasil perkebunan menjadi prioritas dalam pembangunan industri nasional,” ujar Rosan.

Menurut Rosan, nilai investasi proyek ini mencapai sekitar Rp 1,6 triliun pada tahap awal. Perusahaan asal China tersebut berencana membangun pabrik pengolahan kelapa di sejumlah daerah yang memiliki potensi besar. Namun, identitas perusahaan dan lokasi pembangunan pabrik masih menunggu pengumuman resmi.

Program hilirisasi kelapa ini diharapkan dapat mengubah pola ekspor kelapa Indonesia yang selama ini masih berbasis bahan mentah. Dengan adanya pabrik pengolahan di dalam negeri, nilai ekspor produk turunan kelapa seperti, Coconut milk, Virgin Coconut Oil (VCO), briket arang batok, sabut kelapa, dan air kelapa kemasan dapat meningkat signifikan, sekaligus membuka ribuan lapangan kerja baru.

Meranti Siap Jadi Daerah Percontohan Hilirisasi Kelapa

Salah satu daerah yang siap menyambut hilirisasi kelapa adalah Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, yang dikenal sebagai salah satu penghasil kelapa terbesar di Indonesia.

Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H. Asmar menegaskan bahwa pemerintah daerah telah mengambil langkah strategis dengan membentuk kawasan industri pengolahan kelapa terpadu. Kawasan ini akan difokuskan untuk memproduksi berbagai turunan kelapa bernilai ekonomi tinggi.

“Kami tidak ingin Meranti hanya menjadi lumbung kelapa mentah. Sekarang saatnya kami menyambut percepatan hilirisasi untuk memberi nilai tambah, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan petani. Hilirisasi kelapa adalah prioritas pembangunan daerah,” ujar Asmar, Kamis (9/10/2025).

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti juga menggandeng koperasi, UMKM, dan pelaku industri lokal agar ikut terlibat dalam rantai pengolahan kelapa. Selain itu, Pemkab aktif menjalin komunikasi dengan investor dari dalam dan luar negeri untuk mendukung pembangunan fasilitas pengolahan kelapa terpadu di wilayahnya.

Asmar menambahkan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian telah memberikan alokasi Sentra Hilirisasi Kelapa untuk Meranti. Program tersebut meliputi peremajaan dan pengembangan kelapa seluas 3.000 hektare serta peningkatan kapasitas produksi petani lokal.

“Atas nama masyarakat Meranti, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan Menteri Pertanian. Program ini sangat berarti bagi peningkatan kesejahteraan petani kelapa di daerah kami,” kata Asmar.

Bupati Asmar juga menegaskan bahwa pengembangan industri kelapa di Meranti merupakan bagian dari upaya membangun sistem pangan berkelanjutan berbasis potensi lokal.

“Kami menjalin kerja sama yang difokuskan untuk pengembangan pangan berbasis potensi lokal (ecoregion) dan keragaman pangan (agrobiodiversity) di Kabupaten Kepulauan Meranti,” ujarnya.

Dengan dukungan pemerintah pusat, daerah, dan investor asing, hilirisasi kelapa diharapkan dapat mendorong transformasi ekonomi berbasis sumber daya lokal, membuka lapangan kerja baru, serta mengurangi ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah.