Pemuda Lintas Iman Riau Serukan Aksi Damai, Tolak Demonstrasi Anarkis Nasional

Pekanbaru46 Dilihat

PEKANBARU, SINKAP.info Menanggapi gelombang demonstrasi mahasiswa yang berujung anarkis di sejumlah wilayah Indonesia, Organisasi Pemuda Lintas Iman Provinsi Riau menyatakan sikap dengan menyerukan pentingnya aksi damai dan elegan dalam menyampaikan aspirasi. Pertemuan yang digelar pada Selasa (2/9/2025) di Kantor Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Riau, Jalan KH Ahmad Dahlan, Pekanbaru, menghasilkan sembilan poin pernyataan sikap.

Aksi-aksi anarkis yang terjadi, seperti perusakan fasilitas publik, pembakaran gedung DPRD, dan penjarahan rumah anggota DPR RI, menjadi perhatian serius dalam pertemuan tersebut. Ketua PW GP Ansor Riau, Khoirul Huda, yang bertindak sebagai juru bicara forum, menyampaikan bahwa kebebasan menyampaikan pendapat harus dilakukan secara santun dan tidak merusak.

“Silakan masyarakat, termasuk mahasiswa, menyampaikan aspirasi. Tapi harus dengan cara elegan, tertib, dan damai. Tindakan anarkis seperti pembakaran dan penjarahan hanya akan menimbulkan kerugian dan berujung pidana,” tegas Khoirul Huda.

Ia juga mengapresiasi situasi di Provinsi Riau yang tetap kondusif meskipun turut menyuarakan protes terhadap kebijakan pemerintah dan perilaku sejumlah anggota DPR RI. Menurutnya, kondisi ini mencerminkan nilai-nilai budaya Melayu yang menjunjung tinggi kesantunan dan dialog.

“Riau bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Menyampaikan pendapat tak harus dengan cara kekerasan. Ini sejalan dengan budaya kita yang menjunjung adab,” tambahnya.

Sembilan Poin Pernyataan Sikap Pemuda Lintas Iman Riau

Pernyataan sikap ini merupakan hasil konsensus dari pimpinan sejumlah organisasi kepemudaan lintas agama, di antaranya:

  • Ketua PW GP Ansor Riau: Khoirul Huda

  • Ketua PW Pemuda Muhammadiyah: Rizal S.

  • Ketua PW Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Riau: Tata Haira

  • Ketua Gema Budhi Riau: Feter Darmawan

  • Ketua DPD GAMKI Riau: Maruli Silaban

  • Ketua DPP Peradah Indonesia Riau: I Gede Parinata

Berikut sembilan poin pernyataan sikap yang disampaikan:

  1. Menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada seluruh korban dalam aksi demonstrasi di berbagai daerah.

  2. Meminta pemerintah dan DPR RI mendengar aspirasi rakyat serta mengevaluasi kebijakan yang membebani masyarakat.

  3. Mendesak pimpinan partai politik memberhentikan anggota DPR dan pengurus partai yang menyampaikan pernyataan provokatif dan tidak empatik.

  4. Mengajak seluruh elemen masyarakat menyampaikan aspirasi dengan damai, menolak aksi anarkis.

  5. Menyerukan kewaspadaan terhadap isu SARA yang dapat memicu konflik horizontal seperti tragedi 1998.

  6. Meminta aparat keamanan bertindak terukur, tidak represif terhadap demonstrasi damai, namun menindak tegas pelaku anarkis.

  7. Menginstruksikan kader organisasi untuk aktif membangun ruang dialog, menjaga fasilitas umum, dan membantu masyarakat.

  8. Menegaskan komitmen menjunjung tinggi adat istiadat Melayu dalam merespons isu nasional maupun lokal.

  9. Mengapresiasi Gubernur Riau, Kapolda Riau, dan DPRD Riau yang telah menampung aspirasi masyarakat secara damai.

Pernyataan resmi ini akan disampaikan kepada Gubernur Riau Abdul Wahid, Kapolda Riau Irjen Pol Hery Heriawan, serta pihak terkait lainnya sebagai bentuk komitmen bersama menciptakan ruang aspirasi yang kondusif dan bermartabat.