China Luncurkan Terminal Kereta Otonom Pertama, Dorong Efisiensi Logistik Nasional

GLOBAL, TEKNOLOGI79 Dilihat

YIWU, SINKAP.info – China resmi membuka terminal kontainer kereta api pertama yang mengadopsi teknologi pengoperasian otonom dengan mode campuran (mixed-mode autonomous driving). Inovasi ini bertujuan membangun sistem transportasi modern yang efisien, rendah karbon, dan cerdas, sekaligus menekan biaya logistik nasional secara keseluruhan.

Terminal penanganan kontainer Suxi di Yiwu, Provinsi Zhejiang, mulai beroperasi pada 27 Juni 2025. Pada hari itu, kereta barang dengan 100 kontainer standar berangkat menuju Pelabuhan Ningbo-Zhoushan, pelabuhan kargo tersibuk di dunia berdasarkan tonase, menurut Hangzhou Railway Logistics Center dari China Railway Shanghai Bureau Group.

Sebagai bagian dari Yiwu (Suxi) International Hub Port, terminal ini terkoneksi dengan Jalur Kereta Ningbo-Jinhua dan memiliki kapasitas desain tahunan mencapai 660.000 TEUs (twenty-foot equivalent units). Fasilitas ini dilengkapi dengan zona bongkar muat kereta, area penumpukan kontainer, kawasan pengawasan bea cukai, serta sistem manajemen digital.

Terminal Suxi juga menjadi kawasan eksperimen pengoperasian otonom pertama di jalur kereta api China. Di sini, crane gantry dengan kendali jarak jauh, sistem penyimpanan otomatis, dan transporter cerdas dapat beroperasi tanpa pengemudi, berdampingan dengan alur kerja manual. Model campuran ini menandai langkah penting dalam upaya modernisasi infrastruktur logistik China.

“Ini menetapkan standar baru untuk operasi otonom di jaringan kereta api China,” ujar Li Jinsong, Wakil Direktur Hangzhou Railway Logistics Center.

“Desain mode campuran memungkinkan integrasi mulus antara proses otomatis dan manual, meningkatkan efisiensi sekaligus menjaga fleksibilitas operasional.”

Zhao Jianmin, General Manager Zhejiang Seaport Yiwu Hub Port Co., Ltd., menekankan peran terminal tersebut dalam menghubungkan Yiwu yang berada di daratan dengan Pelabuhan Ningbo-Zhoushan. Terminal ini memungkinkan proses “deklarasi, inspeksi, dan pelepasan satu kali” untuk barang.

Dengan membangun koridor logistik yang menghubungkan kedua wilayah, terminal ini mampu memangkas waktu dan biaya pengiriman, karena barang yang masuk ke Stasiun Suxi dianggap sudah tiba di pelabuhan laut, jelas Zhao.