Kembang Api Liuyang Angkat Romantisme Bergaya Tiongkok ke Panggung Dunia

GLOBAL139 Dilihat

BEIJING, SINKAP.info Kota Liuyang di Provinsi Hunan, Tiongkok tengah, semakin dikenal sebagai pusat produksi dan perdagangan kembang api terbesar di dunia. Dengan sejarah panjang yang berakar sejak Dinasti Tang (618–907), kembang api dari Liuyang kini tidak hanya menghiasi langit Tiongkok, tetapi juga meraih hati publik internasional.

Kembang api asal Liuyang telah memukau penonton di berbagai ajang besar, termasuk Upacara Pembukaan Olimpiade Beijing 2008 dan Paris 2024. Tahun 2024 mencatat ekspor kembang api dari Liuyang mencapai nilai 6,58 miliar yuan atau sekitar USD 916,3 juta, tersebar ke lebih dari 100 negara dan wilayah. Tiongkok menyumbang sekitar 90 persen ekspor kembang api global, dengan hampir 70 persennya berasal dari Liuyang.

Keberhasilan ini tidak lepas dari kombinasi kualitas produk yang konsisten, efek visual memukau, serta beragam jenis produk yang ditawarkan. Namun di balik kemegahan visual tersebut, terdapat kisah-kisah emosional bernuansa romantisme ala Tiongkok.

Salah satu contohnya adalah pertunjukan gabungan drone dan kembang api bertajuk Tears from the Door of Heaven yang baru-baru ini digelar di Liuyang. Pertunjukan ini terinspirasi oleh Huang Jiayi, seorang pelajar SMA yang merupakan cucu pendiri perusahaan lokal Qingtai Fireworks, Huang Weide. Ia menciptakan pertunjukan kembang api berbentuk air mata yang menetes melalui lingkaran cahaya dari drone, sebagai bentuk penghormatan terhadap mendiang nenek buyutnya yang wafat di usia muda tanpa meninggalkan foto kenangan.

Pertunjukan semacam ini mencerminkan transformasi industri kembang api Liuyang yang kini menggabungkan teknologi pintar dengan warisan budaya. Selain mendorong pertumbuhan sektor pariwisata budaya, inovasi kreatif dalam seni pertunjukan kembang api juga memperkuat daya saing di pasar global.

Sepanjang 2024, nilai total output industri kembang api Liuyang mencapai lebih dari 50 miliar yuan (sekitar USD 7 miliar), menguasai sekitar 60 persen pangsa pasar domestik dan menyumbang 70 persen dari total ekspor nasional.

Dengan mengangkat romantisme khas Tiongkok lewat pertunjukan kembang api, Liuyang berhasil mempertahankan pesona tradisinya yang telah berumur ribuan tahun sekaligus memperkenalkannya ke dunia.