KUWAIT, SINKAP.info — Lebih dari 50 pemimpin bisnis dari Hong Kong dan Tiongkok daratan, yang dipimpin oleh Kepala Eksekutif Wilayah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR) John Lee, menyelesaikan kunjungan resmi ke Kuwait pada 14 Mei. Kunjungan ini membuahkan 24 nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama bilateral lintas sektor, memperkuat hubungan ekonomi, teknologi, pendidikan, hingga budaya antara kedua wilayah.
Dalam acara makan siang bertema “Partnering for Success Hong Kong as a ‘Super Connector’ and ‘Super Value-Adder’”, Lee menyampaikan komitmen Hong Kong untuk menjajaki peluang bersama dengan Kuwait dan kawasan Timur Tengah. Acara tersebut dihadiri hampir 300 pemimpin bisnis lokal dan disaksikan pertukaran puluhan kesepakatan kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan institusi dari Hong Kong, Tiongkok, dan Kuwait.
Salah satu kesepakatan utama yang diumumkan adalah MoU antara Otoritas Bandara Hong Kong dan Kuwait Airways, yang bertujuan meningkatkan konektivitas penerbangan antara kedua wilayah.
Dukungan Visa dan Perdagangan yang Meningkat
Dalam kesempatan yang sama, Lee mengumumkan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) mulai 15 Mei memberikan fasilitas bebas visa selama 30 hari bagi pemegang paspor Hong Kong. Sementara itu, Oman memperpanjang masa bebas visa dari 10 menjadi 14 hari.
Lebih lanjut, Hong Kong juga tengah menjajaki kerja sama yang lebih erat dengan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yang saat ini diketuai oleh Kuwait.
“Perdagangan Hong Kong dengan GCC tahun lalu mencapai hampir US$20 miliar, naik 53 persen dalam empat tahun terakhir,” ungkap Lee.
Ia menilai peningkatan kerja sama ini dapat membuka jalan menuju perjanjian perdagangan bebas antara Hong Kong dan GCC.
Pertemuan Tingkat Tinggi dan Kunjungan Strategis
Selama di Kuwait, Lee bertemu dengan sejumlah pemimpin tinggi negara, termasuk Amir Kuwait, Yang Mulia Sheikh Meshal Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah; Putra Mahkota, Sheikh Sabah Al-Khaled Al-Hamad Al-Mubarak Al-Sabah dan Perdana Menteri Sementara, Sheikh Fahad Yousuf Saud Al-Sabah. Pertemuan tersebut membahas penguatan kerja sama di bidang keuangan, perdagangan, dan inovasi teknologi.
Delegasi Hong Kong juga mengunjungi berbagai perusahaan dan institusi strategis di Kuwait, termasuk Bukhamseen Group Holding Company dan Zain Group perusahaan telekomunikasi utama di kawasan. Dalam kunjungan ini, mereka membahas topik-topik seperti teknologi drone, kecerdasan buatan (AI), dan pengembangan kota cerdas.
Perkuat Hubungan Budaya
Di bidang budaya, Lee menyempatkan kunjungan ke Sheikh Abdullah Al Salem Cultural Centre, salah satu pusat budaya terbesar di kawasan. Ia menekankan pentingnya kerja sama budaya antara Hong Kong dan Kuwait serta keinginan untuk memperluas pertukaran seni dan budaya antara kedua wilayah.
Hong Kong sebagai “Super Connector”
Lee menutup rangkaian kunjungan dengan menegaskan posisi unik Hong Kong dalam sistem “satu negara, dua sistem” sebagai penghubung antara Tiongkok dan dunia. Ia mengajak pemerintah dan pelaku usaha Kuwait memanfaatkan keunggulan Hong Kong dalam kerangka Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) guna menciptakan peluang pertumbuhan bersama.