Hong Kong Perkuat Jejak Global: 59 Kesepakatan Tercapai di Qatar dan Kuwait

GLOBAL279 Dilihat

HONG KONG, SINKAP.info – Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR), John Lee, menyatakan kunjungan resminya ke Timur Tengah sebagai sebuah “kesuksesan besar”. Dalam lawatannya ke Qatar dan Kuwait pada 10–15 Mei lalu, Lee memimpin delegasi beranggotakan lebih dari 50 pemimpin bisnis dan pengusaha dari Hong Kong dan Tiongkok Daratan.

“Kunjungan ke Timur Tengah ini telah membawa hubungan Hong Kong dengan Qatar dan Kuwait ke tingkat yang baru, serta membuka lebih banyak peluang bisnis bagi Hong Kong,” ujar Lee dalam pernyataannya.

Dalam evaluasi kunjungannya, Lee menyebut delegasi berhasil mencapai tiga tujuan utama: mempererat hubungan antar pemerintah, menggali peluang kolaborasi baru, dan memperluas jejaring serta hubungan personal di kawasan tersebut.

Ia menyoroti enam capaian penting dari kunjungan tersebut. Pertama, penguatan hubungan bilateral dengan pemerintah Qatar dan Kuwait serta terbentuknya kesepahaman kerja sama yang lebih erat.

Kedua, tercapainya 59 nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama 35 di Qatar dan 24 di Kuwait yang membuka jalan bagi kerja sama lintas sektor.

Ketiga, pemanfaatan posisi Hong Kong dalam kerangka “satu negara, dua sistem” sebagai penghubung utama (super connector) dan penambah nilai (super value adder) dalam menghubungkan Tiongkok dengan dunia.

Keempat, penguatan hubungan antara Hong Kong dan negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). Lee mencatat bahwa dengan kunjungan ini, ia telah menyambangi empat dari enam anggota GCC, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab pada 2023. Pemerintah HKSAR kini sedang menjajaki perjanjian perdagangan bebas dengan GCC.

Kelima, penguatan jejaring bisnis dan pemahaman timbal balik antara Hong Kong, Tiongkok Daratan, serta mitra di Qatar dan Kuwait.

Keenam, peningkatan pertukaran budaya dan hubungan antar masyarakat dengan negara-negara GCC.

“Negara-negara Timur Tengah sedang berupaya melakukan diversifikasi risiko dan mencari peluang di Tiongkok maupun Hong Kong, sebagai bagian dari pergeseran ekonomi global menuju Timur,” kata Lee.

Menurutnya, Hong Kong memiliki peluang yang tak terbatas dalam konteks ini.