200 Tokoh dan Masyarakat Hadiri Deklarasi Daerah Istimewa Riau di Balai Adat

Pekanbaru922 Dilihat

PEKANBARU, SINKAP.info – Bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada Selasa, 20 Mei 2025, Badan Pekerja Perwujudan Daerah Istimewa Riau (DPP DIR) akan menyampaikan maklumat atau deklarasi pembentukan Daerah Istimewa Riau (DIR) di halaman Balai Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Provinsi Riau. Keputusan untuk menggelar maklumat ini diambil dalam rapat DPP DIR yang berlangsung pada Senin (19/5/2025) di Balai Adat.

“Nampaknya sudah bulat kita menggelar maklumat, semoga nantinya berjalan lancar sesuai apa yang diinginkan,” ujar Sekretaris DPP DIR, Afrizal Alang, saat memimpin rapat.

Dalam pelaksanaannya, panitia dan peserta diingatkan untuk menjaga narasi agar tetap dalam koridor perjuangan Daerah Istimewa Riau. Seruan seperti “Riau Merdeka!”, “Riau Berdaulat!”, atau “Riau Federal!” diminta untuk tidak diucapkan.

“Ingat, dalam menggelar maklumat nanti tidak boleh mengucapkan kalimat-kalimat tersebut,” tegas Afrizal.

Ketua DPP DIR, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menyampaikan bahwa rangkaian acara akan dimulai dengan pemasangan panji dari seluruh kabupaten/kota di Riau, dilanjutkan dengan prosesi tepung tawar pada baliho DPP DIR, serta penyampaian orasi terkait perjuangan pembentukan DIR.

“Setidaknya akan ada 200 peserta yang terlibat dalam kegiatan ini. Kami mengingatkan agar aksi ini tetap terkendali dan tidak menimbulkan hal-hal yang mencederai maklumat DIR,” kata Datuk Seri Taufik.

Ia menambahkan, kegiatan akan dilaksanakan sebelum matahari tenggelam, mengacu pada tunjuk ajar budaya Melayu.

“Biasanya acara dimulai pada pukul 09.00 WIB pagi,” ujarnya.

DPP DIR juga berencana mengundang sejumlah pemangku kepentingan, termasuk DPRD Riau, Gubernur Riau, dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk menghadiri acara tersebut.

Dukungan terhadap maklumat DIR datang dari berbagai elemen, termasuk Kesultanan Siak.

“Ide ini sangat menarik, kami dari Kesultanan Siak ikut berpartisipasi,” ujar Tengku Said Amin.

Sementara itu, tokoh adat Masrul Kasmy menyebut bahwa langkah ini merupakan catatan penting dalam sejarah Riau.

“Terutama bagi anak cucu kita, agar mereka mengetahui sejauh mana perjuangan ini dilakukan,” katanya.

Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri Marjohan Yusuf, mengapresiasi keterlibatan 11 elemen masyarakat, termasuk berbagai organisasi masyarakat Melayu. Ia juga menyampaikan bahwa banyak masyarakat yang ingin bergabung dalam perjuangan ini.

“Mohon ini bisa diakomodir,” katanya.

Datuk Seri Marjohan kembali menegaskan agar pelaksanaan maklumat tetap kondusif dan tidak keluar dari semangat perjuangan konstitusional.

“Saya mengingatkan kembali, jangan sampai ada kalimat Riau Merdeka,” pungkasnya.