Maraton Manusia dan Robot Pertama di Dunia: Kolaborasi Olahraga dan Uji Teknologi

GLOBAL, TEKNOLOGI361 Dilihat

BEIJING, SINKAP.info — Dunia akan menyaksikan sejarah baru dalam kolaborasi manusia dan mesin. Pada 13 April 2025, Beijing E-Town Half-Marathon akan menjadi ajang pertama di dunia yang mempertemukan pelari manusia dan robot humanoid dalam satu lintasan sejauh 21,0975 kilometer. Acara ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga eksperimen besar dalam integrasi teknologi dengan kehidupan nyata.

Menurut panitia, lebih dari 30.000 pelari manusia telah mendaftar untuk mengikuti lomba ini. Di sisi lain, perusahaan teknologi, lembaga penelitian, dan universitas dari berbagai negara juga mengirimkan robot-robot canggih mereka untuk ikut ambil bagian.

Robot dan Manusia Berlari Bersama, Tapi Tetap Terpisah

Untuk menjamin keselamatan semua peserta, panitia akan memisahkan jalur lari antara manusia dan robot dengan penghalang fisik. Standar dan aturan lomba pun dibuat berbeda. Meski begitu, start akan dilakukan secara bersamaan sebuah simbol kuat dari integrasi teknologi dan aktivitas manusia.

Beberapa robot yang akan berpartisipasi, termasuk robot humanoid “Tiangong”, sudah mampu berlari hingga kecepatan 12 km/jam. Pengembang menambahkan teknologi peredam kejut dan sepatu lari khusus untuk mengurangi tekanan saat berlari di aspal.

“Acara ini bukan sekadar lomba, melainkan uji ketahanan bagi teknologi terbaru,” kata Xiong Youjun, CEO Beijing Humanoid Robot Innovation Center.

Tantangan Teknologi dalam Lomba Lari

Berbeda dengan uji coba di laboratorium, maraton di alam terbuka menghadirkan banyak tantangan: medan tidak rata, tikungan tajam, dan ketahanan baterai yang harus dijaga. Robot memerlukan koordinasi tubuh penuh, algoritma canggih, dan kemampuan navigasi dinamis agar dapat menyelesaikan lomba.

“Ini adalah ujian nyata bagi robot humanoid untuk menavigasi dunia manusia dengan stabilitas dan ketepatan tinggi,” ujar Xiong.

Panitia juga menyiapkan kendaraan pendukung dan pos bantuan khusus robot, sekaligus bekerja sama dengan tim pengembang untuk menyempurnakan performa sebelum hari lomba.

Dampak Lebih Luas untuk Industri dan Masyarakat

Menurut para ahli, pengalaman ini dapat mempercepat kemajuan teknologi di sektor lain seperti respon bencana, perawatan lansia, manufaktur pintar, hingga dukungan pelatihan atlet profesional. Meski belum bisa bersaing secara langsung, robot-robot ini diharapkan dapat membuka jalan bagi sinergi antara manusia dan mesin di masa depan.

Sementara itu, bagi masyarakat, lomba ini bukan sekadar tontonan. Ini adalah simbol imajinasi, inovasi, dan masa depan.

“Jejak langkah para robot di garis finis lebih berarti daripada medali,” kata Li Quan, pejabat dari Komite Administratif Beijing E-Town.

“Maraton ini akan berakhir, tapi perjalanan menuju harmoni manusia dan mesin baru saja dimulai.”